Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Murid Dipaksa Minum Air Berjentik Nyamuk dan Berlumut karena Tak Hafal Kosakata

Kompas.com - 07/02/2020, 11:11 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang guru Bahasa Inggris SMPK Sint Pieter Lolondolor, NTT berinisial YT (36) diduga memaksa murid-muridnya meminum tampungan air hujan, Selasa (28/1/2020).

Padahal kondisi air tersebut berwarna hitam, berlumut dan berjentik-jentik nyamuk.

Penyebabnya, para murid tidak bisa menyebutkan kosakata dalam bahasa Inggris.

Aparat Kepolisian Resor Lembata NTT pun turun tangan dan mengusut kasus ini.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun oleh Kompas.com:

Baca juga: Polisi Tangani Kasus Guru yang Diduga Siksa Murid Minum Air Kotor dan Bau Pesing

1. Air berjentik nyamuk dan berlumut

Ilustrasi air keluar Ilustrasi air keluar
Para siswa SMP tersebut dipaksa meminum air tampungan hujan yang ditempatkan pada tampungan air dari fiber.

Kondisi air tersebut berwarna hitam kehijauan, berlumut dan berjentik-jentik nyamuk.

Selain kotor, menurut siswa, air tersbeut juga berbau lantaran lokasi tampungan yang dekat dengan toilet.

"Ini sudah keterlaluan. Siksa anak minum air dalam fiber yang sudah berlumut, bau kencing dan banyak jentik nyamuk. Apalagi saat ini musim demam berdarah," kata M, salah satu orangtua siswa.

2. Belasan anak

ilustrasi air berlumutKOMPAS.com/Ryana Aryadita ilustrasi air berlumut
Dugaan kekerasan anak di bawah umur ini tidak hanya dilakukan pada satu orang murid saja.

YT diduga menerapkan hukuman tak masuk akal tersebut pada murid-murid di dua kelas, yakni kelas VII dan VIII di sekolah tersebut.

Menurut M, ibu kandung salah seorang siswa berinisial I, diduga pemaksaan tersebut dilakukan terhadap 27 orang siswa.

Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, YT mengaku hanya memaksa 13 anak meminum air kotor tampungan hujan tersebut.

"Total 13 siswa yang menjadi korban, disuruh meminum air kotor tampungan air hujan di dalam sebuah tampungan air dari fiber," Kata Kabid Humas Polda NTT Johannes Bangun, Kamis (6/2/2020).

2. Tak hafal kosakata

Ilustrasi sekolahKOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah
Hukuman ini diterapkan oleh YT lantaran murid-muridnya tak hafal kosakata dalam Bahasa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com