David menduga, bupati juga ikut terlibat dalam kasus ini.
Apalagi, pengondisian semua proyek diduga dilakukan di Pendopo Bupati.
“Di sana selalu ada Fauzi (Kepala Bappeda), Yessi (Kepala DInas PU Bina Marga dan SDA), ada Danang (Kabag Umum). Dipasitkan selalu ada bupati di situ,” kata dia.
Baca juga: PAN dan Demokrat Jember Sepakat Tidak Mendukung Petahana di Pilkada
Modus pengondisian proyek tersebut selalu melalui presentasi di Pendopo Bupati. Pejabat Pemkab yang bersangkutan dengan proyek, kemudian akan dipanggil.
Dugaan keterkaitan bupati
Menurut David, Fariz masuk ke Jember pada 2016 dan dipertemukan dengan bupati.
Dia diduga rekanan lama Faida sebelum menjadi Bupati Jember.
”Menangani dua rumah sakit, yakni RS Bina Sehat dan Alhuda di Banyuwangi,” kata David.
Lalu, pada 2017, Fariz menjadi orang kepercayaan Sugeng Irawan Widodo.
Fariz diminta mendesain seluruh kegiatan pengerjaan fisik barang dan jasa di Pemkab Jember.
“Ini patut diduga bupati terlibat langsung mengarahkan kegiatan pengadaan barang dan jasa, atas desain dan perintah bupati,” kata David.