Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Pintu Pengadilan Ditutup, Keluarga Korban Bentrok Mesuji Mengamuk

Kompas.com - 06/02/2020, 22:08 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com – Kesal pintu samping gedung ditutup saat membawa terdakwa ke sel tahanan, keluarga korban kerusuhan Mesuji, Lampung mengamuk di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang, Kamis (6/2/2020) siang.

Kericuhan ini terjadi usai sidang agenda saksi dalam perkara kerusuhan antara warga Kampung Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan dengan warga Kampung Mekar Jaya Abadi, Kabupaten Mesuji, Lampung yang terjadi pada 17 Juli 2019 lalu.

Dalam kerusuhan itu, tiga orang dari Kampung Mesuji Raya meninggal dunia, yakni Dali Husin, Rowi Tantowi, dan Roni Mulyadi.

Baca juga: Korban Kerusuhan Mesuji Diminta Fokus Penyembuhan Luka

Keluarga korban Roni Mulyadi dan Rowi Tantowi mendadak histeris melihat pintu samping gedung PN Tanjung Karang ditutup oleh aparat kepolisian dan keamanan gedung saat membawa empat terdakwa ke sel tahanan yang berada di basement.

Empat orang yang menjadi terdakwa berasal dari Kampung Mekar Jaya Abadi yakni, Sunaryo alias Wahyudi, Rojiman, Ahmad Syaifuddin, dan Sumarlan alias Jumarlan alias Lan.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kerusuhan Mesuji, Apa Saja Perannya?

 

Kenapa ditutup? Polisi nggak adil...!

Salah satu anggota keluarga korban kerusuhan Mesuji pingsan usai sidang di PN Tanjung Karang, Kamis (6/2/2020). Kerusuhan itu mengakibatkan tiga orang dari Kampung Mesuji Raya, OKI tewas.KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA Salah satu anggota keluarga korban kerusuhan Mesuji pingsan usai sidang di PN Tanjung Karang, Kamis (6/2/2020). Kerusuhan itu mengakibatkan tiga orang dari Kampung Mesuji Raya, OKI tewas.
“Kenapa ditutup (pintu), kami mau ketemu mereka (terdakwa), kenapa nggak boleh. Polisi nggak adil! Pembunuh malah dijaga! Adik kami dua orang mati!” salah satu ibu yang berteriak.

Belasan ibu-ibu berteriak mereka menuntut keadilan lantaran dua anggota keluarganya tewas oleh para terdakwa.

Baca juga: 5 Fakta Pasca-bentrok di Mesuji Lampung, Polisi Kejar 5 Terduga Provokator dan Pelaku hingga Warga Mengungsi

“Anak kami dua orang mati. Kami minta terdakwa dihukum! Bukan sebelas – duabelas tahun! Seberat-beratnya!” kata Saimah, salah satu keluarga korban.

Kericuhan terjadi hampir satu jam di pelataran parkir gedung PN Tanjung Karang. Salah seorang ibu bahkan pingsan dan harus digotong untuk dibawa masuk ke mobil.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Terkait Bentrok di Mesuji

 

Rebutan Lahan Singkong Jadi Penyebab Rusuh

Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dalam bentrok berdarah antarkelompok di kawasan hutan tanaman industri Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Rabu (17/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Massa dari dua wilayah yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan saling bacok, bahkan ada yang menggunakan senjata api Tribunnews Sebanyak empat orang dilaporkan tewas dalam bentrok berdarah antarkelompok di kawasan hutan tanaman industri Register 45, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Rabu (17/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Massa dari dua wilayah yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatera Selatan saling bacok, bahkan ada yang menggunakan senjata api
Jaksa penuntut umum, dalam dakwaannya menyebutkan, kerusuhan yang terjadi di areal Hutan Tanaman Industri (HTI) Register 45 Jalur Poros dan Jalur 4 Kampung Mekar Jaya Abadi Desa Mekar Jaya, Kabupaten Mesuji, Lampung. 

Kerusuhan itu berawal saat Anwar (saksi) memberitahu kepada Sunaryo (terdakwa) bahwa lahan milik Yusuf (saksi) dibajak oleh Roni (korban) dan Imok.

Sunaryo yang saat itu menjabat sebagai kepala kampung kemudian memberitahu kepada empunya lahan, Yusuf.

Baca juga: Polisi Periksa Belasan Saksi dan Sita Senjata Tajam Pasca-bentrok Mesuji

“Yusuf lalu memukul kentongan sebagai tanda agar warga Kampung Mekar Jaya Abadi berkumpul,” kata jaksa penuntut umum, Ponco Santoso dalam dakwaannya.

Sekitar 100 orang lalu berkumpul lalu menuju ke lahan milik Yusuf itu.

Para warga membawa bambu runcing, kayu, golok, hingga sabit.

Baca juga: Polisi Kejar 5 Terduga Provokator dan Pelaku Bentrok Mesuji

 

Peran korban Roni dan Imlok

Aparat keamanan berjaga setelah terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Register 45 Mesuji, Lampung, Rabu (17/7/2019).TribunLampung/Endra Zulkarnaen Aparat keamanan berjaga setelah terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Register 45 Mesuji, Lampung, Rabu (17/7/2019).
Ponco menyebutkan, alat-alat yang dibawa itu untuk berjaga-jaga.

Karena warga Kampung Mekar Jaya Abadi takut dengan kelompok Cikwan dari Kampung Mesuji Raya yang biasanya membawa parang dan senjata api.

Di perjalanan menuju lahan, Sunaryo melihat Roni dan Imok mengendarai mobil keluar dari areal kebun singkong milik Yusuf.

Di lahan, Sunaryo dan ratusan warga Kampung Mekar Jaya Abadi bertanya kepada operator traktor, atas perintah siapa lahan milik Yusuf itu dibajak.

Baca juga: Penyebab Bentrokan di Mesuji Menurut Polri

“Operator traktor mengatakan, dia disuruh oleh Ketut Dita Aditya (saksi) yang juga suruhan Roni dan Imok.

Warga Kampung Mekar Jaya Abadi pun menahan operator dan traktor di Balai Desa Kampung Mekar Jaya Abadi,” kata Ponco.

Baca juga: Polri: Situasi di Mesuji Sudah Terkendali Pascabentrokan

 

Kerusuhan terjadi, 3 tewas

Perundingan terjadi di Balai Desa Kampung Mekar Jaya Abadi, Ketut dan pemilik traktor meminta agar operator dan traktor dilepaskan. Namun, Sunaryo menolak sebelum Roni dan Imok datang.

Tak lama kemudian, Kadek Yudi (saksi, warga Mesuji Raya), Cikwan, dan I Gusti Ngurah (Ketua Kelompok Jalur 2) datang ke balai desa dan juga meminta agar traktor dan operator dilepaskan.

Namun, Sunaryo bersikukuh agar Roni dan Imok datang.

Baca juga: Video Bentrok Mesuji Berdarah Viral, Ini Kata Polisi

Kadek Yudi lalu kembali ke Kampung Mesuji Raya dan mengumpulkan massa sebanyak 20 orang.

Sambil membawa senjata tajam dan senjata api, massa ini mendatangi Balai Desa Kampung Mekar Jaya Abadi.

Kerusuhan pun terjadi hingga mengakibatkan tiga orang warga Kampung Mekar Jaya Abadi tewas.

Baca juga: Klarifikasi Polri: Tiga Orang Tewas dalam Bentrok Mesuji, Bukan Empat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com