Dalam peninjauannya ke lokasi pergerakan tanah, Arianja Hasbulwafi didampingi Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat serta Sekretaris Desa Cimerang Tatang dan perwakilan dari Kecamatan Purabaya.
Arianja mengatakan pihaknya belum dapat menyimpulkan dari hasil kunjungannya pada hari ini, karena bukan ahlinya.
Namun lanjut dia melihat gejalanya hampir sama dengan bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Kertaangsana yang terjadi April 2019 lalu.
''Untuk hasil akhirnya nanti menunggu dari tim PVMBG Badan Geologi yang akan turun ke sini dalam waktu dekat,'' kata Arianja yang baru menjabat sejak 31 Desember 2019 lalu.
Baca juga: Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati
Saat ini, Arianja mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada bila hujan turun dengan deras.
Terutama bagi warga yang menghuni 12 unit rumah dengan kondisi mengkhawatirkan.
''Bila hujan harus waspada, dan mengungsilah ke tempat yang lebih aman,'' imbau dia.
Arianja mengungkapkan dalam penanggulangan bencana ini merupakan urusan bersama, bukan hanya BPBD saja.
Dalam penanganannya harus bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat, mulai dari masyarakat, pemerintah desa hingga kecamatan serta lembaga lainnya.
Baca juga: Akibat Tanah Bergerak dan Lapuk, Bangunan SD Negeri di Sukabumi Rusak