KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

Ini Upaya Nyata Pemkot Semarang Dukung Pengembangan UMKM dan Koperasi

Kompas.com - 06/02/2020, 19:25 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi.

Salah satu wujud nyata dukungan itu adalah rencana Pemkot Semarang untuk menggratiskan 200 produk UMKM dalam hak ciptanya.

“Jika sudah memiliki brand, maka tidak akan ditiru oleh yang lain,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Musrenbang UMKM dan Koperasi Kota Semarang di Balaikota Semarang, Rabu (29/1/2020) lalu.

Baca juga: Wali Kota Semarang Imbau Warga Kurangi Penggunaan Plastik

Pemkot, imbuh dia, akan menyupervisi UMKM agar terus dapat berkembang. Salah satu contohnya adalah aplikasi Tumbas.in yang merupakan karya anak muda Kota Semarang.

“Aplikasi Tumbas.in memudahkan warga Semarang belanja dengan harga yang pasti di tingkat pasar-pasar tradisional," ujar Hendi (sapaan akrab Wali Kota Semarang).

Masalah UMKM: permodalan dan pemasaran

Wali Kota Semarang pun menjelaskan masalah yang biasa dihadapi UMKM, berkaca pada pengalamannya dulu yang pernah menjadi pengusaha bermodal kecil.

“Masalah yang sering dihadapi UMKM adalah permodalan dan pemasaran. Terkait permodalan, Pemkot telah memberi bantuan dengan adanya program Kredit Wibawa,” kata Hendi.

Terkait pemasaran, ia berharap pelaku UMKM dapat mengembangkan cara-cara kekinian, misal menjual secara online, sehingga bisa memasarkan dagangan sampai luar negeri.

Pemkot Semarang juga memiliki program pelatihan bagi pelaku UMKM seperti cara pengemasan produk.

Baca juga: Wali Kota Semarang Dukung Kegiatan Bersifat Guyub di Stadion Citarum

Hal itu salah satunya dilatarbelakangi temuan saat festival kuliner Depok ketika banyak UMKM belum mengemas dagangannya dengan baik.

Temuan itu diakui langsung Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki yang menyayangkan kemasan produk hanya polos dan tidak ada mereknya.

Sementara itu, Hendi menganggap jika UMKM merupakan obat mujarab untuk dua masalah pokok di Kota Semarang, yakni kemiskinan dan pengangguran.

“UMKM jangan dipandang sebagai usaha kecil, tetapi pandanglah mereka agar dapat menjadi pengusaha besar,” kata Wali Kota Semarang.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com