Dia mencontohkan, seorang staf honorer di kantornya bisa membuat aplikasi untuk digunakan sistem kepegawian di kantor itu.
Aplikasi itu sangat mudah. Namun, ketika staf itu mengikuti ujian CPNS, tidak lulus SKB.
“Nilai wawasan kebangsaannya tidak mencukupi. Padahal secara teknis dan sesuai gelarnya teknik informatika dia sangat ahli," ungkapnya.
Baca juga: Cerita Yesti, Peserta CPNS di Pesawaran Lampung Melahirkan Saat Ikut Tes SKD
"Bahkan aplikasi kepegawaian di daerah itu itu dibuat dengan menggunakan pihak ketiga, di kami itu hanya dibuat oleh seorang staf honorer yang gajinya kecil sekali,” lanjutnya.
Dia berharap, kejadian ini sampai ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dan Kepala BKN RI. Sehingga ke depan terjadi perubahan model ujian CPNS.
Baca juga: Cerita Seputar Tes CPNS, Melahirkan Saat Tes Akan Dimulai hingga Istri Menangis Terharu