Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi UGM, Presiden Singapura Berharap Ada Kerja Sama di Bidang Ekonomi Digital

Kompas.com - 06/02/2020, 18:41 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Singapura Halimah Yacob mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Dalam kunjungannya, Halimah mengikuti sesi dialog bertajuk "Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together".

Halimah berkunjung ke UGM didampingi oleh Minister for Culture, Community and Youth Grace Fu, Minister of State/ Ministry of Manpower Sam Tan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Nayar, dan Anggota Parlemen Jessica Tan Soon Neo.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua negara, khususnya di bidang pendidikan dan budaya.

Halimah menyampaikan, Indonesia dan Singapura memiliki hubungan baik.

Baca juga: Sosiolog UGM: Pelaku Klitih Akan Bangga Aksinya Viral dan Dipublikasikan

 

Hubungan antar kedua negara telah terjalin sejak lama.

Hubungan ini perlu terus dipertahankan hingga tahun-tahun ke depan untuk menghadapi beragam tantangan secara bersama.

"Sudah banyak hal yang dicapai melalui kerja sama selama ini. Saya mendorong kalian untuk melanjutkan hal ini di tahun-tahun mendatang demi keuntungan bersama jangka panjang," ucap Halimah di sesi dialog, dalam keterangan tertulis Humas UGM, Kamis (6/2/2020).

Di hadapan puluhan mahasiswa UGM dari berbagai fakultas, Halimah memaparkan berbagai kolaborasi yang telah dilakukan Singapura dengan pemerintah Indonesia ataupun lembaga lainnya di Indonesia.

Kolaborasi yang dilakukan pun telah menunjukkan hasil yang sangat positif.

Salah satu yang perlu dieksplor lebih lanjut untuk kerja sama di masa mendatang adalah ekonomi digital.

Menurutnya, sebagai generasi yang melek teknologi, para mahasiswa memiliki kesempatan yang besar memanfaatkan teknologi untuk kemajuan di berbagai bidang.

Ke depan, Halimah berharap akan ada kerja sama yang lebih khusus di bidang teknologi finansial, e-commerce, artificial intelligence, serta layanan big data.

"Ada sinergi yang natural dan banyak area di mana kita bisa saling belajar dari satu sama lain. Saya percaya kerja sama antara Singapura dan Indonesia bersifat win-win dan kita bisa sama-sama mendapatkan keuntungan darinya," ungkapnya.

Rektor UGM Panut Mulyono menuturkan, UGM memiliki hubungan yang erat dengan beberapa universitas di Singapura, khususnya dengan National University of Singapore, (NUS), Nanyang Technological University (NTU), dan Singapore Management University (SMU).

"Kolaborasi antara UGM dan institusi di Singapura telah menjadi tradisi yang panjang. Di UGM, Kami memiliki sekitar 30 pengajar yang lulus dari Singapura dan kami sangat bangga terhadap mereka," ujar dia.

Baca juga: Wiranto Kunjungi UGM, Cari Masukan untuk Disampaikan ke Presiden

Kerja sama yang telah terjalin ini meliputi pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, program summer course, entrepreneurship bagi mahasiswa, serta program leadership training.

Sebagai negara yang diikat dengan kedekatan geografis, Indonesia dan Singapura ditakdirkan untuk bekerja bersama dan memastikan bahwa generasi muda kedua negara dapat menjalankan peran mereka sebagai calon pemimpin di tingkat global.

"Sama seperti anak muda Indonesia harus memahami Singapura, generasi muda di Singapura tidak bisa mengabaikan Indonesia. Jadi, mari kita bekerja bersama dan fokus pada kemungkinan kolaborasi dan solusi untuk berkembang bersama," ucap Panut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com