Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Bawa Lari Uang Rp 300 Juta, Pria yang Ngaku Bisa Gandakan Uang Jual Kos-kosan Korban

Kompas.com - 06/02/2020, 18:13 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi menangkap Peter Pongtiku (76) alias Nurhidayat karena menipu warga bernama Nurhayati Hasan dengan modus penggandaan uang di wilayah Kecamatan Keera, Wajo, Selasa (4/2/2020). 

Kapolsek Manggala Kompol Hasniati mengungkapkan, Peter menipu korbannya yang merupakan penjual perhiasan dengan mengaku bisa menggandakan uang.

Pelaku membawa lari uang korban hingga Rp 300 juta.

Baca juga: Tertipu Orang Mengaku Bisa Gandakan Uang, Rp 300 Juta Milik Pedagang Perhiasan Raib

Namun, dari hasil penyelidikan, ternyata modus penipuan tidak hanya dengan mampu menggandakan uang. 

Menurut Hasniati, Peter juga menipu Nurhayati hingga pelaku menggadaikan sertifikat kos-kosan milik korban. 

"Ceritanya, dia (Peter) diminta tolong untuk jual rumah kos. Jadi sertifikat itu digadaikan terus uangnya (hasil gadai) dibawa ke korban. Tapi dia bilang ini uang pinjamam dia tidak kasih tahu kalau uang itu hasil gadai," kata Hasniati saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (6/2/2020). 

Hasniati mengaku baru akan membawa Peter ke Makassar usai kasus penipuannya di Kecamatan Keera telah disidangkan di pengadilan. 

Diketahui sebelum menipu penjual perhiasan, pelaku melakukan aksinya di Desa Lalliseng, Kecamatan Keera hingga korban mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta.

Kapolsek Keera Iptu Nasrul mengungkapkan, Peter merupakan seorang kakek yang sering mengunjungi daerah-daerah di Sulawesi Selatan

Peter berprofesi sebagai sopir mobil kampas. 

"Tersangka melakukan penipuan dan penggelapan dengan cara mengosongkan pikiran (hipnotis) dengan memperlihatkan sesuatu agar supaya korban yakin," kata Nasrul.  

Nasrul mengatakan, hasil dari penipuan Peter digunakan untuk berjudi dan foya-foya.

Peter dikenakan Pasal 378 KUHP subsider 372 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.  

"Dia sopir daerah penjual sembako, supir kampas. Jadi setiap singgah di daerah dia jalankan aksinya, kebetulan pedagang. Itu hanya modus saja," ujar Nasrul.

Baca juga: Mengaku Mampu Gandakan Uang, Pria Ini Tipu Korbannya hingga Rp 900 Juta

Sebelumnya diberitakan, Ruhaya Hasan (46), seorang pedagang di pasar sentral Makassar kehilangan uang Rp 300 Juta usai ditipu seorang pria yang mengaku bisa menggandakan uang dua kali lipat. 

Ruhaya menceritakan, pria tersebut bernama Nurhidayah.

Pertemuan keduanya terjadi pada Desember setelah Nurhidayah datang ke tokonya. 

Saat itu, Ruhaya terpikat dengan aksi Nurhidayah yang menggandakan selembar uang Rp 50.000 menjadi lembaran Rp 100.000.

Aksi ini terjadi di depan matanya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com