CIAMIS, KOMPAS.com - Tim Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Museum Geologi Bandung, serta sejarawan mendatangi lokasi ditemukannya batu bersusun di Blok Rompe, Desa Sukaraharja, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Kamis (6/2/2020).
Hasil pengamatan sementara, batu bersusun yang dinamai Batu Susun Rompe ini merupakan bentukan alam, bukan sebuah candi yang belakangan ini ramai diperbincangkan warga Ciamis.
"Terbentuk secara alami," jelas ahli geologi ITB, Johan Arif saat ditemui di lokasi batu susun, Kamis.
Batuan tersebut berjenis andesit. Batu jenis ini memang mudah dibentuk, misalnya jadi candi.
"Ini (bentuknya) kekar lembar, horizontal. Kalau kekar kolom bisa dilihat di Gunung Padang," jelas Johan.
Baca juga: Batu Bersusun Cidahu, Arkeolog Pastikan Bukan Peninggalan Zaman Lampau
Dia menyampaikan, batuan andesit di Batu Susun Rompe ini berasal dari lava yang membeku. Lava keluar dari perut bumi kemudian membeku di permukaan bumi.
Ditanya asal mula lava mengingat di Ciamis tak ada gunung berapi, Johan memperkirakan mungkin saja berasal dari Gunung Sawal yang tak jauh dari lokasi batu susun.
Dia menduga, Gunung Sawal dulunya merupakan gunung api.
"Mungkin dari Gunung Sawal. Dulunya mungkin gunung berapi, kan katanya ada kaldera di sana (Gunung Sawal)," ucapnya.
Baca juga: Batu Bersusun di Sukabumi, Bagaimana Fisika Menerangkannya?