Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Warga Kaltim Dikarantina di Natuna, Plt Sekda: Jangan Ada Stigmatisasi

Kompas.com - 06/02/2020, 16:34 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyebut ada 15 warga Kaltim ikut dikarantina di Natuna.

Mereka mayoritas merupakan mahasiswa yang dipulangkan dari China karena merebaknya virus corona di negara itu.

Pemprov Kaltim terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait perkembangan kesehatan ke 15 warga Kaltim tersebut.

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur, Muhammad Sabani mengatakan, dari informasi terbaru, ke 15 warga Kaltim ini tak ada yang teridentifikasi menderita virus corona.

"Semuanya aman, negatif (virus corona) semua," ucap Sabani usai rapat koordinasi 10 kabupaten dan kota merespons virus corona di Kantor Gubernur, Samarinda, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, Kemenkes Siapkan 16 Posko Kesehatan di Natuna

Sejauh ini, Pemprov Kaltim berkoordinasi untuk proses pemulangan dan masih menunggu mekanisme pemulangan yang diatur pemerintah pusat. 

Untuk itu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan virus corona.

Apalagi menjauhi warga yang telah selesai menjalani karantina.

"Kita sudah koordinasikan tadi. Tidak boleh ada stigmatisasi terhadap mereka yang dikarantina. Orang-orang yang dikarantina itu belum tentu terkontaminasi. Mereka selama di sana, diobservasi dan dipantau," ujar Sabani.

"Sepanjang mereka tidak kena apa-apa, mereka tak bawah wabah ke Kaltim. Kami harap masyarakat memahami itu. Karena sudah ada penanganan sebelumnya oleh pemerintah pusat," ujar Sabani menambahkan.

Sejauh ini pemprov terus memantau perkembangan sekaligus meminta kesedian fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang tersebar di 10 kabupaten dan kota di Kaltim untuk selalu bersiaga.

Pemprov Kaltim juga berencana menyiapkan pendanaan pengendalian penyebaran virus corona jika diperlukan.

"Kita bisa siapkan anggaran, tergantung permintaan," jelasnya.

Hasil rapat koordinasi, Sabani memastikan hingga kini Kaltim masih aman dari penyebaran virus corona.

"Intinya masyarakat jaga kesehatan saja," ujar dia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi M Ishak menambahkan, akan ada pengetatan dari pintu-pintu masuk ke Kaltim, baik darat, laut dan udara.

Baca juga: Warga Eksodus Tinggalkan Natuna, Ini Penjelasan Ketum IDI tentang Penyebaran Virus Corona

Selain itu, pihaknya juga waspada terhadap warga negara asing (WNA) yang masuk ke Kaltim, terlebih negara-negara yang terkonfirmasi virus corona.

"Masa inkubasi virus ini 14 hari baru terkonfirmasi virusnya. Jadi bisa saja ada yang lolos dari alat pendeteksi suhu tubuh (thermoscanner) yang terpasangan di bandara, pelabuhan dan lainnya. Karena itu perlu waspada saja," ucap dia.

Dia memohon kepada semua pihak yang bertugas menjaga pintu masuk agar melaporkan lalu lintas WNA agar bisa segera dipantau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com