SAMARINDA, KOMPAS.com - Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur belakangan ramai jadi perbincangan publik.
Pasalnya, kecamatan berjarak 56,6 kilometer ini dari Tenggarong, ibu kota Kukar, mendadak viral setelah muncul Raja Iansyahrechza atau disapa Raja Labok yang memimpin perkumpulan Kerajaan Kutai Mulawarman di lokasi itu.
Sejarawan Kaltim, Muhammad Sarip, mengatakan pada abad kelima Masehi memang pernah berdiri kerajaan bernama Kutai Martapura di Muara Kaman.
Kerajaan ini disebut sebagai imperium pertama di Nusantara.
Baca juga: Tak Mau Disamakan dengan Sunda Empire, Kerajaan Mulawarman Tunjukkan SK Kemenkumham
Menurut prasasti Yupa, kata Sarip, pendirinya bernama Aswawarman Putra Kundungga.
Raja yang masyhur adalah penerus takhta Aswawarman yakni Maharaja Mulawarman.
Sumber batu bertulis yang ditemukan dan diteliti oleh ahli aksara hanya tujuh buah.
Baca juga: Raja Kutai Mulawarman: Kami Ingin Angkat Warisan Adat dan Budaya
Tidak ada catatan silsilah raja setelah Mulawarman sejak abad ke-5 sampai ratusan tahun kemudian.
"Tapi, informasi nama raja terakhir dapat diketahui dari kitab klasik Arab Melayu, Surat Salasilah Raja dalam Negeri Kutai Kertanegara, yang selesai ditulis pada tahun 1849," ungkap Sarip saat ditemui di Samarinda, Kamis (6/2/2020).
Sarip mengatakan, raja penutup dinasti Mulawarman bernama Dermasatia.