Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Juanda Tertipu King of The King, Tergiur Harta di Bank Swiss hingga Diberhentikan dari PNS

Kompas.com - 06/02/2020, 15:00 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Juanda (48), pengikut sekaligus petinggi King of The King diberhentikan sementara dari aparatur sipil negara (ASN) dan ditetapkan sebagai tersangka.

Ia kini menjadi tahanan Polres Metro Tangerang Kota.

Nama Juanda mencuat setelah dirinya disebut-sebut sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), lembaga keuangan di bawah King of The King yang dipimpin Dony Pedro.

Kelompok ini menyebut terdapat harta terpendam di Bank Swiss senilai 60 triliun dolar AS yang dapat dicairkan pada 30 Maret 2020.

Harta itu diklaim dapat melunasi seluruh utang Indonesia.

Berikut penuturan Juanda soal King of The King Dony Pedro:

1. Dana 60 triliun dolar AS

Juanda mengatakan, terdapat dana dari Bank Swiss senilai 60 triliun dolar AS sudah terparkir di sejumlah bank di bawah Bank Indonesia.

Namun uang itu bisa dicairkan oleh pemegang mandat, bukan kepada keluarga dan anak Soekarno.

Baca juga: Sandang Status Tersangka, Petinggi King of The King Juanda Diberhentikan dari PNS

Sebagai ketua umum IMD, bagian dari King of The King, Juanda pun mengklaim sebagai pemegang mandat untuk membayar utang Indonesia kepada negara pendonor.

"Masih menunggu mandat pencairan untuk membayar utang negara," kata Juanda saat itu.

Dia mengaku, anggota IMD tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Di Jawa Barat ada sekitar 300 anggota IMD.

Meski begitu, di Kabupaten Karawang tidak ada satu pun yang menjadi anggota.

Juanda juga mengaku sempat mendapat ancaman dibunuh setelah video tentang dirinya viral.

Ia dinilai telah meresahkan masyarakat.

2. Tergiur ajakan Dony Pedro

Juanda mengaku beberapa kali ditelepon Dony Pedro dan dikirimi foto-foto pusaka.

Juanda kemudian diminta datang ke rumah Dony Pedro di Bandung.

"Saya bertemu Dony awal tahun 2019 di Bandung. Awalnya dia meyakinkan saya soal samurai pusaka dan langka yang harganya triliunan rupiah. Saya mencari pembeli untuk dia," kata Juanda,

Juanda mengaku tergiur dengan uang komisi dari penjualan senjata itu. Kebetulan di Karawang, kata dia, ada orang yang tengah mencari benda pusaka. Akan tetapi, transaksi jual beli itu gagal.

Tak berhenti di situ, Dony Pedro meyakinkan Juanda soal pencairan uang di Bank Swiss.

Juanda pun percaya lantaran Dony menyebut sejumlah nama petinggi negara, termasuk dari kalangan militer dan profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com