Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mbah Siah, Takut Diambil Sidik Jari hingga Akhirnya Punya KTP

Kompas.com - 06/02/2020, 13:59 WIB
Sukoco,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Nada bicaranya bersemangat disertai senyum semringah ketika menceritakan bagaimana akhirnya punya kartu tanda penduduk (KTP) setelah 10 tahun tak pernah memiliki identitas. 

Mbah Siah (80), warga Desa Kleco, Kabuaten Magetan, Jawa Timur, ini mengaku sempat merasa takut saat petugas kependudukan mengambil sidik jarinya untuk proses pembuatan KTP elektronik (e-KTP).

“Tangan saya dipegang. Ta' kira mau diborgol. Ternyata difoto, mau dibikinkan KTP,” ujar Mbah Siah saat ditemui di Warung Mbah Sumi, tempatnya biasa makan, pada Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Kisah Joko, Punya Omzet Setengah Miliar Rupiah Per Bulan dari Cacing

Untuk mengurus pembuatan e-KTP, Mbah Siah mengaku semuanya diurus oleh perangkat desanya.

Bahkan, dia diantar oleh perangkat desa dengan menggunakan mobil ke kantor Dinas Kependudukan Kabupaten Magetan.

“Diantar pakai mobil, saya juga dikasih sangu (uang saku),” kata Mbah Siah.

Selama lebih dari 10 tahun, Mbah Siah kesulitan mengurus KTP karena dokumen kependudukannya hilang.

Hidup sebatang kara

Kemiskinan dan hidup sebatang kara membuat Mbah Siah kesulitan mengurus KTP.

Awalnya, dokumen pindah domisili yang dimiliki Mbah Siah hilang di Kantor Desa Kleco, setelah dia pindah dari Desa Suratmajan.

“Sudah saya serahkan surat itu di desa, tapi hilang entah ke mana,” kata Mbah Siah.

Baca juga: Kisah Marwan, 3 Tahun Menderita Akibat Tumor di Kaki Kanan, hingga Putus SMA

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com