PADANG, KOMPAS.com - AS, mucikari N, PSK yang ditangkap petugas Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumbar ditangkap di salah satu hotel berbintang di Padang, Sumatera Barat.
Saat ditemui di Mapolda Sumbar, Kamis (6/2/2020), AS mengaku baru dua minggu menggeluti bisnis haramnya itu sebelum akhirnya ditangkap polisi.
"Baru dia minggu. Berawal dari aplikasi MiChat," katanya.
Baca juga: Soal Penggerebekan PSK, MKD Persilakan Warga Laporkan Andre Rosiade
AS awalnya ingin mencari perempuan dan akhirnya berkenalan dengan N di aplikasi itu.
"Dia itu ingin short time, sambil cari tamu sendiri. Setelah itu, dia chat minta dicarikan tamu," jelasnya.
AS menuturkan, sudah delapan kali mencarikan tamu untuk N.
Untuk pemesan yang kedelapan ini, dia apes karena akhirnya ditangkap polisi.
"Sudah 8 kali dan kemudian ditangkap," kata AS.
Pernyataan AS ini berbeda dengan yang disampaikan N saat digerebek.
Baca juga: Duduk Perkara Penggerebekan PSK di Padang hingga Anggota DPR Andre Rosiade Bantah Sengaja Menjebak
Saat itu N mengaku baru menjalani profesi sebagai PSK karena kehabisan uang.
"Baru kali ini karena uang habis. Saya baru datang dari Sukabumi satu minggu yang lewat," ujar N saat itu.
AS mengaku untuk tamu yang ke-8 itu atas nama Eri dengan tarif Rp 800.000 sekali kencan, namun akhirnya digerebek.
Ketika ditanya apakah dia merasa dijebak, AS mengaku tidak tahu.
"Tidak tahu," kata AS singkat.
Sebelumnya diberitakan, Subdit V Cyver Crime Direrktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumbar mengamankan AS, seorang pria mucikari bersama N, wanita PSK di salah satu hotel di Padang, Minggu (26/1/2020).