Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Korban Bully yang Jarinya Diamputasi Pernah Dibanting oleh Temannya

Kompas.com - 06/02/2020, 10:29 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - MS (13) siswa SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur, yang menjadi korban bully tak kuasa menahan tangisnya.

Dia belum rela kehilangan jari tengah tangan kanannya.

Jari tengah tangan kanan MS harus diamputasi, karena sudah tidak berfungsi akibat luka lebam yang dideritanya saat dibully oleh teman-temannya.

Baca juga: Khofifah Minta Korban dan Pelaku Bully di SMP 16 Malang Didampingi

Terdapat dua ruas di jari tengannya yang dipotong.

Operasi amputasi itu dilakukan oleh tim medis di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, tempat MS dirawat.

"Tadi malam pasca operasi dia nangis. Sampai tadi pagi," kata Taufik (47), paman MS saat ditemui di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang, Rabu (5/2/2020).

Meski begitu, operasi amputasi itu adalah jalan terbaik seperti yang disarankan oleh tim medis.

Baca juga: Tangis Siswa Korban Bully di Malang Harus Diamputasi...

Sampai sejauh ini, kondisi fisik MS sudah membaik pasca operasi amputasi tersebut.

Saat ini, fokus pengobatan untuk memulihkan kondisi psikologis korban. Terutama setelah kehilangan jari tengah tangan kanannya.

"Fokus kami psikis, akibat operasi, mau tidak mau syok karena kehilangan jarinya," kata Taufik.

MS menjadi korban bully oleh tujuh temannya.

MS akhirnya harus menjalani perawatan yang intensif di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang.

Bahkan, jari tengahnya harus diamputasi.

Kapolresta Malang Kota Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, korban pernah diangkat secara beramai-ramai.

Baca juga: 7 Siswa SMP di Malang Terancam Pidana Setelah Bully Temannya

Setelah itu, oleh teman-temannya, korban dibanting ke lantai paving.

"Diangkat beramai-ramai begitu. Terus dibanting ke paving dalam kondisi terlentang," kata Leonardus.

Tidak hanya itu, korban juga dibanting ke pohon dengan cara yang sama.

"Kedua posisinya juga sama, tapi dibanting ke pohon kecil," kata Leo.

Para pelaku bully mengaku melakukan aksi itu hanya untuk bercanda.

"Sekolah lagi istirahat. Mengakunya mereka iseng bercanda," kata Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com