Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Gangster Berkeliaran di Surabaya, Ini yang Dilakukan Risma

Kompas.com - 06/02/2020, 09:39 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendengar kabar maraknya gangster yang berkeliaran di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Semenjak ramai gangster berkeliaran di Surabaya, Risma menyebut, Pemerintah Kota Surabaya telah memasang kamera face recognition (pendeksi wajah).

Selain itu, Pemkot juga rutin menggelar patroli bersama pihak kepolisian.

“Kami sudah pasang kamera face recognition. Jadi, nanti kalau sudah ditangkap tidak ada lagi yang ngeles bahwa saya tidak ikut di situ (gengster), karena ini juga sudah tersambung dengan kependudukan,” kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Risma Minta Bonek Tak Lakukan Sweeping terhadap Gangster yang Berkeliaran

Selain itu, Risma memastikan bahwa Pemkot Surabaya dengan pihak kepolisian akan rutin menggelar patroli gabungan.

Menurut Risma, apabila kamera pendeteksi wajah itu telah merekam wajah pelaku gangster saat berkeliaran, rekaman itu akan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Kalau kita menemukan apa, kita langsung laporan ke Polres," kata Risma. 

Risma mengatakan, saat ini dirinya tidak bisa melakukan intervensi untuk membantu para gangster yang ditangkap pihak kepolisian.

Baca juga: Ini Alasan Risma Laporkan Akun Facebook yang Diduga Menghina Dirinya

Sebab, ia mengaku sudah berkali-kali mempertemukan kedua gang tersebut, namun tidak pernah dihiraukan dan selalu terjadi pertikaian hingga saat ini.

"Kalau sudah seperti ini, saya sudah serahkan ke kepolisian. Kalau kemarin-kemarin saya masih bisa intervensi, tapi sekarang saya tidak akan intervensi lagi, karena mereka tidak nurut," ujar Risma.

Punya identitas

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga memastikan bahwa pihaknya sudah memiliki data seluruh anak Surabaya, baik wajah maupun sidik jarinya.

Sebab, menurut Risma, Pemkot sudah melakukan pendataan sejak 2019 lalu.

Dengan demikian, jika wajah tertangkap kamera, maka akan sangat mudah untuk diketahui identitasnya.

"Tolong nanti anak-anak tidak menyalahkan siapa pun, itu risikonya macam-macam. Ada tahanan anak, ada yang dikeluarkan sekolah," tutur Risma.

Baca juga: Beredar Pesan agar Warga Solo Waspada Aksi Gangster, Polisi Pastikan Hoaks

Sebelumnya, pertikaian antara geng Kampung Jawara dan geng All Star sempat terjadi pada Oktober 2019 lalu.

Aksi tawuran antar kelompok geng itu berujung pidana.

Risma saat itu turun langsung untuk membuat kesepakatan damai antara dua kelompok geng tersebut di Mal Pelayanan Publik Siola, Surabaya.

Sempat mereda, pada awal 2020 ini, kedua kelompok gangster itu kembali berulah dan meresahkan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com