SURABAYA, KOMPAS.com - Maraknya gangster bersenjata tajam yang berkeliaran di Surabaya, Jawa Timur, pada malam hari, membuat suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania merasa geram.
Dalam beberapa hari terakhir, muncul gerakan "Bonek vs Gngster" yang tersebar di media sosial.
Bonek merasa terpanggil untuk turut serta mengamankan Kota Surabaya dengan cara melakukan patroli di malam hari.
Baca juga: Beredar Pesan agar Warga Solo Waspada Aksi Gangster, Polisi Pastikan Hoaks
Namun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Bonek tak melakukan sweeping terhadap gangster yang kini meresahkan warga Kota Surabaya.
Risma tidak ingin Bonek ikut campur menangani gangster bersenjata tajam itu.
Menurut Risma, urusan menjaga keamanan di Kota Surabaya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian dan Pemerintah Kota Surabaya.
"Apalagi pihak kepolisian itu sudah dilengkapi senjata lengkap ketika bertugas menghalau para gangster itu," kata Risma di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020).
Baca juga: Ini Alasan Risma Laporkan Akun Facebook yang Diduga Menghina Dirinya
Risma tak ingin aksi sweeping yang dilakukan Bonek untuk menghalau gangster, justru menimbulkan masalah baru.
"Jangan lah, nanti kalau ada apa-apa yang rugi nanti keluarganya. Percaya lah kepada petugas kepolisian, kita juga akan rutin melakukan patroli," ujar Risma.
Risma tidak ingin ada jatuh korban hingga nyawa melayang.
Untuk itu, ia berharap Bonek bisa mengerti dan tenang.
Sebab, Pemkot Surabaya dan kepolisian akan bertindak tegas terhadap para gangster bersenjata yang membuat warga Kota Surabaya resah.