Cerita Presiden Singapura Berkunjung ke Keraton Yogya Sebagai Turis, Beli Tiket Sendiri

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan ke Keraton Yogyakarta ternyata bukan yang pertama bagi Presiden Singapura Halimah Yacob.

Empat tahun lalu, Halimah pernah berkunjung ke Keraton Yogyakarta, namun sebagai turis.

"Presiden tadi menyampaikan kurang lebih 4 tahun lalu beliau pernah ke sini," ujar GKR Mangkubumi, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Setelah Bertemu Jokowi dan Maruf Amin, Presiden Singapura Kunjungi Keraton Yogyakarta

Pada saat itu, kisah GKR Mangkubumi, Halimah Yacob berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai wisatawan atau turis.

Seperti halnya turis lainnya, Halimah juga membeli tiket untuk masuk ke dalam keraton.

"Beli tiket sendiri kemudian melihat performance tarian di Bangsal Srimanganti," urainya.

Menurutnya, Presiden Singapura Halimah Yacob senang dengan kebudayaan, terutama kebudayaan yang ada di Yogyakarta.

Sehingga, saat pertemuan, salah satu yang diperbincangkan adalah mengenai kebudayaan.

"Tadi lebih kepada budaya percakapannya," ujarnya.

Sementara itu, GKR Bendara menuturkan, Presiden Singapura Halimah Yacob juga melihat pameran yang ada di keraton.

"Tadi kita ada pameran kecil, di situ kita menjelaskan, kita tunjukan manuskrip kita dan wayang juga. Ada rampadan tea set dari Hamengkubuwono ke VIII," bebernya.

"Ada juga keris, kita pertunjukkan bahwa Yogyakarta penuh dengan heritage. Manuskripnya sudah dari tahun 1855, jadi kita tunjukkan heritage yang ada di keraton," tambahnya.

Baca juga: 8 Hal yang Disepakati dalam Pertemuan Jokowi-Maruf dengan Presiden Singapura

Selain itu, ditampilkan pula tarian Beksan Lawung Ageng. Tarian ini diciptakan oleh Sri Sultan HB I.

"Kita ada tarian, kita tunjukan Beksan Lawung Ageng yang dibuat oleh Hamengkubuwono I di tahun 1755. Kita juga sampaikan arti dari tarian tersebut," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Singapura Halimah Yacob Rabu (5/2/2020) malam berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Kedatangan Presiden Singapura disambut oleh Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan HB X, GKR Hemas, beserta keluarga.