Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Tol Inderalaya-Prabumulih Mangkrak, Pembebasan Lahan di 6 Desa Belum Rampung

Kompas.com - 05/02/2020, 21:47 WIB
Aji YK Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pembangunan salah satu ruas tol Trans Sumatera yakni Indralaya-Prabumulih mangkrak.

Pasalnya, pembebasan lahan enam desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, belum tuntas.

Manajer Proyek Divisi Tol PT Hutama Karya Hasan Turcahyo mengatakan, pembebasan lahan ini ditargetkan rampung akhir 2019.

"Enam desa itu masuk pada 10,5 kilometer pertama zona satu. Kami belum bisa kerjakan karena lahannya belum bebas, statusnya masih menunggu," kata Hasan melalui sambungan telepon Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Dalam 12 Hari, Lebih dari 1 Juta Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera

Adapun enam desa yang masih belum selesai pembebasan lahan yakni, Tanjung Seteko, Indralaya Mulya, Saka Tiga Seberang, Sejaro Sakti, dan Cinta Manis di Kecamatan Indralaya. Satu desa di Kecamatan Indralaya Utara yakni Palem Raya.

"Kalau jadwal pembangunan yang sudah kita susun minggu pertama Februari ini semestinya sudah mulai pengerjaan memasang pancang. Karena pembebasan lahan yang belum selesai ini kami harus menyesuaikan jadwal yang sudah disusun sebelumnya," ujarnya.

Hasan menjelaskan, lahan milik masyarakat tersebut dibeli oleh Kementerian PUPR yang kemudian divalidasi oleh Kementerian ATR/BPN.

Baca juga: Satu Keluarga Penumpang Sedan Terbakar di Jalan Tol Sumatera Baru Pulang Kondangan

Dia berharap pembebasan lahan segera selesai agar bisa memulai pengerjaan tol.

“Hutama Karya kan dapat penugasan pemerintah, proyek strategis nasional, harus cepat selesai, dapat kemudahan dalam prosesnya. Menteri, gubernur, dan bupati juga harus membantu agar cepat selesai,” tukasnya.

Sementara itu, Direktur Waskita Beton Precast Antonius YT Nugroho menerangkan, pihaknya sebagai penyuplai material pembangunan jalan tol Trans Sumatera juga ikut terdampak.

“Kita sekarang menyuplai untuk tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Indralaya-Prabumulih. Dua-duanya ada kendala di pembebasan lahan. Kalau terkendala, precast di stockpile kita bisa menumpuk dan penuh. Kalau penuh belum bisa produksi lagi sampai ada yang sudah bisa disuplai,” jelas Antonius.

Antonius menerangkan, meskipun disimpan, precast (beton konstruksi) tersebut masih tetap bagus tanpa memengaruhi kualitas.

"Dalam sehari, tiga pabrik Waskita Beton Precast di Palembang bisa memproduksi precast dan ready mix senilai Rp 2,5 miliar. Apabila ada kendala di lokasi pembangunan, maka precast yang sudah siap disuplai akan terus menumpuk di tempat penyimpanan," ungkap Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com