Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gizi Buruk, Gubernur Maluku Sebut Tanggung Jawab Bupati

Kompas.com - 05/02/2020, 17:54 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Maluku, Murad Ismail tak ingin disalahkan terkait adanya kasus gizi buruk yang terjadi di wilayahnya.

Pasalnya, gubernur hanya bertugas menjamin stabilitas dan menjaga dinamika pembangunan di 11 kabupaten/kota di Maluku.

Soal gizi buruk, kata Murad, merupakan kewenangan dan tanggungjawab dari bupati di daerahnya masing-masing.

“Kalau semua orang meninggal gizi buruk, masa Gubernur juga yang disalahin. Lalu bupati-bupati itu ngapain,” kata Murad kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Dua Bayi Penderita Gizi Buruk di Maluku Meninggal Dunia

Karena itu, tudingan yang dialamatkan padanya terkait penanganan gizi buruk dianggap salah alamat.

“Jangan kamu salahkan saya, orang mati di Maluku Tengah, orang mati mana, kamu tanya saya. Tanya bupatinya dong,” ujarnya.

Meski demikian, ia mengatakan kasus gizi buruk di Maluku terjadi karena kebiasaan makan masyarakat yang salah.

Sebab, selama ini banyak masyarakat di Maluku justru menyukai mi instan ketimbang ikan. Padahal, makan mi instan yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan.

"Saya punya istri datang ke tempat-tempat stunting itu, mereka tangkap ikan jual lalu beli mi instan, mereka lebih suka makan mi instan. Bagaimana gizinya enggak buruk. Padahal di sana, sayur apa segala macam ada,” ungkapnya kemudian.

Karena itu, upaya penyadaran terhadap masyarakat untuk mengurangi kebiasaan makan mi instan diperlukan.

“Dalam satu tahun ini saya akan dampingi istri saya ke semua daerah-daerah yang paling jauh yang ada stunting dan gizi buruknya itu, saya akan datang. Dan saya bawa OPD-OPD yang membantu PKK untuk menolong semua masyarakat yang ada di wilayah terpencil," pungkasnya.

Baca juga: Gubernur Maluku: Mereka Lebih Suka Makan Mi Instan, Gimana Enggak Gizi Buruk...

Pernyataan gubernur itu menanggapi adanya kasus dua bayi di Maluku meninggal dunia akibat gizi buruk.

Bayi tersebut sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Adapun penyebab kematian dari kedua bayi itu, selain karena gizi buruk juga karena penyakit tumor. Sehingga membuat kondisinya semakin lemah.

“Iya benar, bayi tersebut meninggal Senin kemarin, karena gizi buruk,” kata Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Timur Abas Rumatumerik.

Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Caroline Damanik, Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com