PEKALONGAN, KOMPAS.com - Nenek Kasturah (52), penjaga perlintasan kereta api (KA) tanpa palang pintu di Desa Kampil, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah, bersedia menjaga perlintasan meski tak dibayar.
Hal itu membuat hati sejumlah pihak terenyuh. Termasuk anggota DPRD Pekalongan.
Bahkan, seorang anggota dewan memberikan sumbangan berupa ponsel untuk Kasturah.
"Alhamdulillah ada yang peduli dari komunitas Railfans Pekalongan. Terus media sosial sampai ada anggota DPRD yang menyumbang uang sampai ponsel," kata Kasturah saat ditemui di lokasi, Rabu (5/1/2020).
Baca juga: Kasturah, Nenek Penjaga Perlintasan KA Tanpa Palang yang Rela Tak Dibayar
Kasturah menyampaikan, anggota DPRD Kabupaten Pekalongan yang memberikan bantuan bernama Candra Saputra dari PAN.
Ia juga sangat bersyukur karena dibantu dibelikan jas hujan oleh anggota dewan tersebut.
"Memang kalau hujan ya kehujanan, makanya ini bisa dipakai. Sangat membantu," ucap dia.
Kasturah bekerja dari pukul 07.00-16.00 WIB secara sukarela.
Tugas kemanusiaan tersebut ia jalani menggantikan suaminya yang meninggal tiga tahun lalu.
"Harapan saya hanya satu, tidak ada kecelakaan yang diakibatkan perlintasan tanpa palang pintu," jelasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan