Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiwi asal Bondowoso di China Tak Bisa Pulang, Beli Tiket Pesawat Selalu Ditolak

Kompas.com - 05/02/2020, 13:49 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BONDOWOSO, KOMPAS.com - Ana Mufida Zandah, warga Desa Subergading, Kecamatan Sumberwringin, yang kuliah di Jiangsu Institute of Commerce, China, belum bisa pulang ke kampung halamannya.

Sebab, kesulitan membeli tiket dan selalu tertolak. Padahal, orangtuanya sudah mengirimkan uang agar sang anak bisa membeli tiket.

“Kemarin beli tiket karena transit di Singapore, tapi karena orang asing dari China tidak boleh masuk ke Singapore, akhirnya ditolak,” kata Zamroni, ayah dari mahasiswi tersebut pada Kompas.com, Rabu (5/2/2020) via telepon.

Baca juga: 5.000 Turis China di Bali, Dinkes Bali Imbau Jika Demam Langsung Periksa

 

Akhirnya, keberangkatan tanggal 4 Februari untuk pulang gagal.

Setelah itu, cari lagi tiket pesawat untuk pulang ke Indonesia. Namun, tetap saja tidak mudah, selalu gagal.

Bahkan, sampai hari ini, juga masih terus berusaha agar bisa pulang.

“Ana beli tiket bersama tiga orang temannya dari Banjarmasin dan Malang, semua gagal pulang,” ungkap dia.

Menurut dia, pembelian tiket pesawat tidak mudah, karena pesawat jarang. Misalnya, pesawat Garuda, dari Nanjing dulu lalu transit di Shanghai.

“Malah kalau transit ke daerah lain di China juga lebih takut, lebih baik transit di Negara lain,” kata dia.

Sekarang, kata dia, anaknya masih berusaha mencari tiket pesawat untuk pulang.

“Harus tetap bisa cari tiket agar pulang, walaupun mahal tiketnya,” tutur Zamroni.

Ana sendiri tidak masalah tetap tinggal di China, karena tinggal di asrama yang aman. Namun, orangtua khawatir dan menginginkan anaknya pulang.

Baca juga: Konjen China Beri Imbauan untuk Warganya yang Masih Berada di Bali

 

“Sebenarnya tidak ada apa-apa anak saya di sana, cuma kami khawatir,” tambah dia.

Menurut Zamroni, anaknya merupakan lulusan Ponpes Nurul Jadid Probolinggi. Setelah lulus dari SMA, langsung belajar di China.

"Anak saya sudah tiga tahun di sana, terakhir pulang Juni lalu,” tambahnya.

Dia kuliah disana memperoleh beasiswa. Namun untuk transportasi pulang biaya sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com