Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Telur Berisi Telur, gara-gara Induk Ayam Stres hingga Aman Dimakan

Kompas.com - 05/02/2020, 11:13 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video sebuah telur berisi telur di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut tampak sebuah telur yang dikupas ternyata memiliki telur utuh lengkap dengan cangkangnya dengan ukuran lebih kecil di dalamnya.

Menurut ahli, penyebab telur tersebut berisi telur utuh akibat keadaan induk ayam mengalami stres.

Berikut ini faktanya:

1. Ditemukan seorang anak kecil

Muhammad Dafa (9), siswa kelas 3 SD yang tinggal di Jalan Cilallang Jaya, Kecamatan Mariso, Makassar, pada ahri Senin (3/2/2020), menemukan kejanggalan pada telur yang dia kupas.

Suryanti, ibu Dafa, mengatakan telur yang berisi telur utuh itu ditemukan saat anaknya hendak memakan nasi kuning.

"Pas masak lalu dibuka sedikit, anak saya berteriak 'Mak kenapa ini telur ada isinya di dalam,'. Jadi saya bilang tunggu dulu. Setelah saya lihat saya juga heran. Jadi sambil dia buka, saya video (rekam) karena aneh saya lihat. Lalu saya foto telurnya dibelah, akhirnya telurnya tidak jadi dimakan," kata Suryanti kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Viral Telur Berisi Telur, Ini Penjelasannya

2. Ukurannya lebih kecil

Suryanti menjelaskan, telur yang ditemukan anaknya tersebut ukurannya lebih kecil.

Namun, telur tersebut cukup berat dan tidak mengapung bila dicelupkan ke dalam air.

"Jadi saya simpan di lemari. Kalau belahan yang lain saya simpan di kulkas karena tidak busuk," ujar Suryanti.

Baca juga: Seorang Pria Perkosa 2 Wanita di Semarang, Pura-pura Tawarkan Pekerjaan PRT Lewat Facebook

3. Diduga karena induk ayam stres

Menurut Kepala Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr. Wempie Pakiding, fenomena telur yang berisi telur utuh bukanlah fenomena baru.

Menurut Wempie, penyebab telur bisa berisi telur utuh karena induk ayam telur itu sedang dalam kondisi stres.

"Fenomena kelainan itu muncul pada saat ayam misalnya stres psikis atau stres fisik sehingga dalam, perjalanannya proses pembentukan telur itu tertarik kembali ke atas sehingga dia terbungkus lagi kembali," kata Wempie kepada Kompas.com.

Baca juga: Menikmati Durian Tipe Musang King, 101, 14, dan 99. Seperti Apa Rasanya?

4. Aman untuk dikonsumsi

Wempie melanjutkan, telur yang ada di dalam telur biasanya tidak memiliki kuning telur dan hanya berisi albumen.

Hal ini membuat, telur tersebut juga memiliki struktur yang lebih keras.

"Telur itu pada umumnya ukuran kuningnya sama. Yang membedakan itu jumlah atau volume pada albumennya. Kalau kita perhatikan telur yang besar itu, ukuran kuningnya itu relatif sama dengan yang biasa yang membedakan cuma albumennya," kata Wempie.

"Kalau dikonsumsi itu tetap aman. Itu cuma proses pembentukannya saja yang tidak normal bukan, karena penambahan zat-zat tertentu," Wempie menambahkan.

Baca juga: Jual Beli Satwa Dilindungi Dibongkar, Dibanderol hingga Rp 5 Juta Per Ekor

(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com