Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bangun 4 Gerbang Ikonik ke Borobudur, Total Biaya Rp 118 M

Kompas.com - 05/02/2020, 09:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemerintah akan membangun gerbang utama baru menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Gerbang ini ke depan tidak hanya akan mempercantik tapi juga memberi dampak bagi perekonomian masyarakat sekitarnya.

Ada empat titik akses menuju Borobudur yang akan dibangun gerbang, yakni dari arah Semarang di Pertigaan Blondo (Kecamatan Mungkid), dari arah Yoyakarta di Palbapang (Kecamatan Mungkid), di Desa Kembanglimus (Kecamatan Borobudur), dan dari arah Kulonprogo di Klangon. 

Baca juga: Tak Terpengaruh Virus Corona, Masih Banyak Turis asal China Kunjungi Candi Borobudur

Kepala Satuan Kerja Wilayah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng Kementerian PUPR, Singgih Dwiatma Raharja memaparkan, setiap pintu gerbang akan dihiasi dengan ikon yang menjadi ciri Candi Borobudur

Ikon yang dimaksud yakni berupa patung pohon Kalpataru di Blondo, singa di Palbapang, gajah di Gerbang Kembanglimus dan perahu Samudera Raksa di Klangon. 

"Rencananya, ikon berupa patung tiga dimensi dengan bentuk yang persis dengan skala tertentu. Ikon dibangun dengan materi dari logam sehingga tahan cuaca, kuat dan ringan," jelas Singgih, dihubungi melalu telepon, Selasa (4/2/2020). 

Singgih merincikan, gerbang yang paling besar adalah gerbang Gajah di Kembanglimus, dengan luas dua hektar.

Gerbang ini sekaligus menghidupkan Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yang ada desa tersebut. 

Sementara gerbang Kalpataru di Blondo dengan luas 1.300 meter persegi dan gerbang Singa di Palbapang dengan luas 5.000 meter persegi.

Baca juga: 5 Rute Damri untuk Angkutan Antarmoda di Bandara YIA, Salah Satunya ke Borobudur

Menurut Singgih, pemilihan ikon tersebut bukan tanpa alasan kerena terukir di relief Candi Borobudur. 

"Selama ini orang kurang begitu tahu Borobudur itu sebelah mana, masuknya sebelah mana, sehinggga kita sudah identifikasi pada titik-titik strategis untuk pembangunan gerbang yang sesuai identitas Borobudur," tutur Singgih.

Di gerbang tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana pendukung yang lengkap bagi wisatawan seperti toilet, pusat suvenir, kuliner dan sarana pendukung lain. 

Ia berharap, gerbang itu menjadi identitas yang akan membangkitkan Candi Borobudur menjadi daerah yang hidup dan memberi dampak positif bagi masyarakat, bukan sekadar bangunan monumental.

"Bagaimana membangkitan Borobudur ini tidak hanya Candi Borobudur-nya saja, sebagai satu bangunan yang monumental, tetapi sekitarnya mesti menjadi daerah yang hidup dan bisa memberikan dampak kepada masyarakat," lanjutnya.

Adapun tahap pembangunan sampai saat ini sedang masuk pada tahap pelelangan.

Anggaran yang dibutuhkan untuk infrastruktur empat gerbang, akses budaya, concourse mencapai Rp 118 miliar. 

"Mudah-mudahan tahun ini. tahun 2020 sudah bisa kami kerjakan. Setidaknya sampai pertengahan tahun bisa memulai. Anggaran untuk infrastruktur, membangunnya, yakni empat gerbang, akses budaya, concourse  perkiraan Rp 118 miliar.  Tadi cuma ketambahan pembebasan lahan, estimasi Rp 40-50 miliar, hitungan kasar," rinci Singgih.

Sejumlah hal yang mesti ditindaklanjuti adalah masalah penyediaan tanah. Seperti di Gerbang Blondo dan Palbapang, sebagian masih merupakan lahan-lahan milik pribadi.

Akan tetapi, terlebih dulu gerbang akan dibangun di atas tanah milik pemerintah daerah atau pemerintah desa dengan persetujuan sebelumnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com