Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joki CPNS Ini Kabur Setelah Dicurigai Pengawas

Kompas.com - 05/02/2020, 05:00 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sumber Antara

MAKASSAR, KOMPAS.com- Seseorang yang diduga joki berhasil kabur setelah dicurigai oleh panitia seleksi (Pansel) calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Gowa.

Kejadian ini berlangsung pada sesi keempat hari terakhir seleksi CPNS Gowa di lokasi tes, Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Selasa.

Upaya joki untuk bisa masuk ikut tes tergagalkan di tahapan verifikasi peserta.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gowa, Muh Basir menyatakan panitia curiga terhadap joki tersebut ketika dilakukan pemeriksaan barcode yang tertera di kartu tes.

Baca juga: Peserta Seleksi CPNS Ini Kerjakan 100 Soal SKD dalam 37 Menit, tapi Lolos Passing Grade

Kartu tes joki itu, kata Muh Basir dinilai mencurigakan karena sangat berbeda dengan stempel asli panitia pada kartu tesnya.

Selanjutnya panitia meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk diteliti dan dicocokkan dengan data pendaftaran.

"Dari sana data yang kami miliki ternyata berbeda," kata Basir, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Penipu CPNS Kecelakaan di Klaten Setelah Bawa Lari Mobil Korban

Saat masih tahap mencocokkan data, peserta yang diduga joki tersebut meminta izin ke toilet.

"Karena mencurigakan sempat dibuntuti oleh panitia. Namun peserta ini kabur. Sepertinya sudah ada temannya yang siap menjemput di parkiran," kata Basir.

 

Peserta CPNS yang coba menggunakan jasa joki berinisial AAS (29). Dia mendaftar untuk formasi pengolah data pelayanan.

"Peserta ini sudah panitia telusuri kehadirannya di lokasi ujian untuk periksa silang (cross check) data, yang bersangkutan memang tidak hadir hingga ujian selesai berlangsung," kata Basir.

Kasus itu sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Kami bersyukur karena dengan ketatnya panitia sehingga perjokian ini tidak lolos dari pemeriksaan kami. Harapan kami pelakunya bisa terungkap dan tidak ada lagi kejadian seperti ini di masa yang akan datang," sebut Basir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com