Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Taksi Online Tewas Ditusuk 13 Kali, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati

Kompas.com - 04/02/2020, 17:54 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Keluarga Ruslan Sani (43), sopir taksi online yang tewas dibunuh oleh dua penumpangnya sendiri, meminta agar pelaku dihukum mati.

Teta (39) adik bungsu korban mengatakan, kedua pelaku membunuh kakaknya tersebut secara kejam, dengan menghujaminya tusukan berulang kali.

Bahkan, korban sempat berupaya menyelamatkan diri dengan keluar dari mobil. Namun, kedua pelaku masih menusukan pisau ke tubuh korban.

Baca juga: Dirampok Penumpangnya, Sopir Taksi Online di Palembang Tewas dengan 13 Luka Tusukan

"Mereka ini pasti mau ambil mobil kakak saya. Mestinya ambil mobil saja, jangan dibunuh," ucap Teta, yang hadir saat rekontruksi di Polrestabes Palembang, Selasa (4/2/2020).

"Pelaku sangat kejam, harus dihukum mati," lanjutnya. 

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang Ricuh, Keluarga Korban Tonjok Pelaku

Korban adalah tulang punggung keluarga

Menurut Teta, Ruslan selama ini menjadi sopir taksi online untuk menghidupi keluarganya.

Korban pun selama ini dikenal baik tanpa memiliki masalah apa pun.

"Kakak saya itu tidak banyak ulah, kami minta Jaksa hukum mati pelaku ini,"ujarnya.

Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online di Palembang Tewas dengan 13 Tusukan Lalu Dibuang di Pinggir Jalan

Mario, anak Ruslan juga berharap demikian.

Dia berharap dua pelaku pembunuh ayahnya itu agar dapat dihukum secara setimpal.

"Pelaku sudah bunuh bapak, kami juga minta hukuman setimpal dengan hukuman mati. Bapak dihabisi secara sadis," ucap Mario.

Baca juga: 6 Fakta Sopir Taksi Online di Palembang Tewas Dirampok Penumpangnya, Jasadnya Dibuang di Pinggir Jalan

Rekonstruksi ricuh

Sebelumnya, rekonstruksi kasus pembunuhan Ruslan Sani (43), sopir taksi online yang berlangsung di Mapolrestabes Palembang, berlangsung ricuh, Selasa (4/2/2020).

Keluarga korban menghujami pukulan kepada tersangka Abib Samudra alias Iwan (36)dan Sulaiman (37) yang ketika itu hendak dibawa keluar oleh penyidik.

Baca juga: Otak Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang Dituntut Hukuman Mati

Pihak kepolisian sempat kewalahan melerai emosi dari keluarga korban. Bahkan, rencana rekonstruksi tersebut sempat hendak ditunda karena kondisi yang tak kondusif.

Setelah keluarga korban memilih tenang, petugas barulah memulai rekonstruksi yang berlangsung sebanyak 33 adegan tersebut.

Baca juga: Sembunyi di Rawa-rawa Selama 2 Jam, 1 Pelaku Pembunuh Sopir Taksi Online di Palembang Serahkan Diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com