Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2020, 16:00 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Rekonstruksi kasus pembunuhan Ruslan Sani (43), sopir taksi online yang berlangsung di Mapolrestabes Palembang, berlangsung ricuh, Selasa (4/2/2020).

Keluarga korban menghujami pukulan kepada tersangka Abib Samudra alias Iwan (36) dan Sulaiman (37) yang ketika itu hendak dibawa keluar oleh penyidik.

Pihak kepolisian sempat kewalahan melerai emosi dari keluarga korban.

Bahkan, rencana rekonstruksi tersebut sempat hendak ditunda karena kondisi yang tak kondusif.

Baca juga: Usai Dituntut Hukuman Mati, Otak Pembunuh Sopir Taksi Online: Cukup Saya Saja, Jangan Ada Lagi

Setelah keluarga korban memilih tenang, petugas baru memulai rekonstruksi yang berlansung sebanyak 33 adegan tersebut.

Dari adegan pertama hingga selesai, kedua pelaku menunjukkan  secara sadis pembunuhan Ruslan yang dilatar belakangi dendam.

Baca juga: Otak Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang Dituntut Hukuman Mati

 

Dua tersangka segera jalani sidang

Abib Samudra (36) dan Sulaiman (37) dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43) sopir taksi online saat berada di Polresta Palembang, Senin (30/12/2019).KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA Abib Samudra (36) dan Sulaiman (37) dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43) sopir taksi online saat berada di Polresta Palembang, Senin (30/12/2019).
Kanit Pidum Polrestabes Palembang Iptu Ginting mengatakan, setelah rekonstruksi selesai digelar, berkas kedua tersangka akan dilimpahkan kepada pihak Kejaksaan untuk segera menjalani sidang.

Menurut Ginting, korban mengalami sebanyak tujuh tusukan hingga membuatnya tewas di tangan kedua pelaku.

Motif pembunuhan korban pun, sejauh ini masih dilatar belakangi dendam. 

Baca juga: Fakta Baru Sopir Taksi Online Tewas Dibunuh Penumpang, Berawal dari Ponakan Ditabrak hingga Berujung Dendam

Sebab pelaku Iwan mengaku keponakannya telah ditabrak oleh Ruslan dengan menggunakan mobil Toyota Avanza BG 1442 RP.

"Pelaku Iwan dendam, karena korban tidak bertanggung jawab setelah menabrak keponakannya Iwan saat sedang jalan kaki," kata Ginting.

Baca juga: Terungkap, Ini Motif Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang

 

Latar belakang dendam

Dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43), seorang sopir taksi online saat berada di Polrestabes Palembang, Minggu (29/12/2019).HANDOUT Dua pelaku begal yang menewaskan Ruslan Sani (43), seorang sopir taksi online saat berada di Polrestabes Palembang, Minggu (29/12/2019).
Ginting menerangkan, lokasi pembunuhan tersebut terjadi di kawasan Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang  pada Sabtu malam (29/12/2019).

Saat itu, kedua pelaku berpura-pura menjadi penumpang dengan memesan taksi online melalui aplikasi.

Setelah berhasil mendapatkan korban, Iwan langsung meminta pertanggung jawaban kepada Ruslan.

Baca juga: Dua Begal Tewaskan Sopir Taksi Online, Polisi: Diduga Dendam

 

Namun, keduanya terlibat keributan di dalam mobil, hingga peristiwa pembunuhan itu terjadi.

"Korban saat ditusuk sempat melawan dan keluar dari mobil. Sampai akhirnya ditolong warga. Namun, saat di bawa ke rumah sakit, korban meninggal. Sementara pelaku kabur sampai akhirnya ditangkap," ujarnya.

Baca juga: Bunuh Sopir Taksi Online di Palembang, Pelaku: Dia Tabrak Ponakan Saya

 

Tewas setelah terima 13 tusukan

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Diberitakan sebelumnya, warga kawasan Komplek Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, Sumatera Selatan dibuat heboh. 

Sebab, ditemukan seorang sopir taksi online dengan kondisi terluka parah dibuang ke pinggir jalan, Sabtu malam (29/12/2019).

Warga sekitar pun melakukan pengejaran untuk menangkap kedua pelaku pembuang sopir taksi online. 

Baca juga: 6 Fakta Sopir Taksi Online di Palembang Tewas Dirampok Penumpangnya, Jasadnya Dibuang di Pinggir Jalan

Pelaku sempat membawa kabur mobil jenis Toyota Avanza dengan plat nomor BG1442RP warna hitam milik korban.

Sopir taksi online tersebut bernama Ruslan, akhirnya tewas setelah mengalami 13 luka tusuk di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online di Palembang Tewas dengan 13 Tusukan Lalu Dibuang di Pinggir Jalan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com