Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Kunjungan ke Sekolah, TNI Biayai Pengobatan Pemain Voli SMA yang Idap Tumor Ganas

Kompas.com - 04/02/2020, 14:36 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Riska Ramadila (17), siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, sudah tujuh bulan tak masuk sekolah akibat penyakit tumor ganas yang dideritanya.

Setelah dinyatakan menderita tumor ganas, kedua orangtuanya yakni Erianto (45), dan Muzarniati (43), tidak memiliki biaya untuk mengobati penyakit tersebut, yang mencapai ratusan juta rupiah.

Namun, tanpa diduga, seluruh biaya pengobatan Riska akan ditanggung TNI.

Baca juga: Derita Siswi SMA Pemain Voli, Idap Tumor Ganas Sebesar Bola di Kaki

Riska akan dibawa berobat ke Jakarta. Seluruh biaya, mulai dari keberangkatan, penginapan, hingga pengobatan, ditanggung penuh oleh TNI.

Hal tersebut dikatakan aparat Babinsa Kelurahan Lipat Kain Pelda Nasaruddin, yang dari awal berupaya membantu Riska mencarikan solusi biaya pengobatan.

Perjumpaan Riska dengan TNI pun berawal dari beberapa waktu lalu saat Nasaruddin datang ke SMA 1 Lipat Kain untuk melatih dan memberikan wawasan kebangsaan.

Ketika itu, kata Nassruddin, ia mendapat informasi bahwa ada seorang siswa yang mengidap tumor ganas dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Baca juga: TNI Biayai Pengobatan Pemain Voli SMA yang Idap Tumor Ganas ke Jakarta, Keluarga Tolak Amputasi

Anggota Koramil 05/Kampar Kiri ini pun mendatangi rumah Riska. Saat itu Nasaruddin juga sempat membawa bantuan karena Riska berasal dari keluarga kurang mampu.

"Setelah itu kami bawa ke rumah sakit di Pekanbaru, tapi kata dokter kakinya harus diamputasi. Namun, pihak keluarga belum bersedia diamputasi," katanya, Senin (3/2/2020).

Meski begitu, Nasaruddin tak tinggal diam. Dia terus berupaya mencari solusi untuk biaya pengobatan anak pertama dari tujuh bersaudara itu.

Dia pun kemudian mencoba berkoordinasi dengan Kodim 0313/Kampar. Hasilnya, Komandan Kodim Kampar Letkol Inf Aidil Amin bersedia membantu Riska.

"Pak Dandim juga berkoordinasi dengan Pak Danrem 031/Wira Bima di Pekanbaru. Alhamdulillah, seluruh biaya pengobatan Riska kita tanggulangi," katanya.

Baca juga: Harapan Orangtua Pemain Voli SMA Pengidap Tumor Ganas Sembuh Tanpa Amputasi

Pihak keluarga telah menyetujui membawa Riska berobat ke Jakarta. Beberapa pihak keluarga akan ikut mendampingi, termasuk Nasaruddin sendiri.

"Kita sudah minta persetujuan dari keluarga. Mereka mau kita bantu. Jadi kami akan bantu secara maksimal," katanya.

Karena pihak keluarga menolak kaki Riska diamputasi, TNI akan mencarikan jalan terbaik untuk Riska.

"Yang jelas, kita bawa dulu berobat. Kita juga berharap ada pengobatan tanpa diamputasi," ungkapnya.

Baca juga: Hanya Konsumsi Obat Alternatif, Tumor Angga Tumbuh Membesar

Sementara itu, orangtua Riska, Erianto mengaku belum bersedia jika kaki anak sulungnya itu diamputasi.

"Kalau diamputasi janganlah dulu. Kami juga tetap berusaha mencari cara lain selain diamputasi," katanya.

 

(Penulis : Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com