Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tenaga Medis di Kalteng Terjangkit Bakteri MRSA, Ini Penjelasan Rumah Sakit

Kompas.com - 04/02/2020, 07:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 3 dokter dan 4 perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kapuas terjangkit Bakteri Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA).

Ketujuh tenaga medis tersebut diduga terkena bakteri tersebut usai merawat seorang balita asal Desa Batanjung, Kapuas, Kalimantan Tengah.

“Akan banyak pasien lain yang terbengkalai, apabila dokter dan tenaga medis yang terpapar, tidak bekerja, karena kami kekurangan tenaga medis dokter,” kata Direktur RSUD Soemarno Kapuas, dr. Agus Waluyo, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Balita di Kalteng Meninggal akibat Bakteri MRSA, Tujuh Tenaga Medis Tertular

Agus menjelaskan, pada 2019 lalu, seorang bayi berusia tiga tahun datang ke rumah sakit dalam keadaan kritis.

Saat itu, para dokter mendiagnosa bayi tersebut mengidap sepsis pneumonia.

Namun, setelah dilakukan uji laboratorium terhadap sampel darah dan urin, ternyata bayi tersebut terserang bakteri MRSA.

“Setelah tidak kunjung ada perubahan, lalu tim dokter kita mengambil sampel darah dan urin, untuk di uji di laboratorium yang ada di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, yang membutuhkan proses waktu selama lima hari,” kata Agus.

Sementara itu, kondisi bayi terus menurun. Pada hari ketiga, bayi malang tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Cerita La Udu, Pria yang Tinggal Sebatang kara di Goa Selama 10 Tahun

Melihat kondisi itu, pihak RSUD Soemarso segera memeriksa 30 tenaga medis yang sempat menangani balita tersebut.

Hasilnya, ada tiga dokter dan empat perawatnya positif terpapar MRSA.

Ketujuh orang itu kemudian menjalani perawatan dan kini sudah dinyatakan negatif dari paparan bakteri tersebut.

Seperti diketahui, bakteri MRSA sangat mudah terpapar atau terkontaminasi melalui jaringan kulit.

Seseorang yang terpapar bakteri ini bisa mengalami infeksi kulit ringan hingga infeksi darah.

(Penulis: Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com