Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Mahasiswa Aceh yang Pulang dari Wuhan China: Kini Saya Bisa Tidur Nyenyak...

Kompas.com - 03/02/2020, 21:42 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Rosnawati ibunda Hayatul Hikmah, mahasiswa Aceh di Wuhan, China, kini bisa bernapas lega.

Pasalnya pada Minggu (2/2/2020) maskapai Batik Air tiba membawa putrinya bersama 245 warga negara Indonesia (WNI) lainnya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Putri Rosnawati dan WNI lainnya akan dikarantina selama 14 hari di Natuna, untuk mengecek kesehatan mereka. 

Baca juga: Dipulangkan dari Wuhan, 13 Mahasiswa Aceh Akan Dikarantina di Jakarta

Sejak kemarin sore, warga asal Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara itu tak henti-hentinya berdoa.

Pasalnya, kemarin, putrinya dengan warga Indonesia lainnya terbang dari Wuhan menuju tanah air selama lima jam nonstop dengan maskapai swasta tersebut.

Baca juga: Seluruh Mahasiswa Aceh di Wuhan Sudah Diterbangkan ke Natuna

“Sejak Wuhan ditutup karena virus corona. Saya khawatir. Putri saya itu anak yatim. Dia tak memiliki ayah lagi. Rasanya makan pun saya tak selera. Tidur pun tak nyenyak,” sebut Rosnawati kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu. 

Dia menyebutkan, setelah berhasil menelepon putrinya, barulah seluruh kegundahannya selama ini terobati.

Baca juga: Tiba dari China, 5 Mahasiswa Aceh Lakukan Pemeriksaan di RSU Zainal Abidin

Saya lega, meski tak langsung ketemu...

 

Meski tak bisa langsung bergabung bersama keluarga di Aceh, sang ibu bersyukur atas keselamatan putrinya tiba di tanah air.

Hayatul bersama penumpang lainnya akan diisolasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau.

Di sana akan diperiksa kondisi kesehatan hingga dinyatakan benar-benar tidak terkena virus corona yang mematikan itu.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Aceh yang Terisolasi di Wuhan Khawatir Bahan Makanan Habis

“Jam 09.20 WIB tadi saya sudah telepon anak saya. Dia sudah di Hang Nadim untuk seterusnya ke Natuna. Saya lega, meski tak bisa langsung ketemu,” katanya.

Dia tak mempermasalahkan langkah pemerintah untuk mengkarantina WNI yang datang dari Wuhan, untuk memastikan kesehatan seluruh penumpang.

Baca juga: Khawatir Virus Corona, Mahasiswa Aceh di Changchun China Ingin Pulang

Berterima kasih kepada pemerintah

 

“Itu kan untuk kebaikan anak saya juga. Saya berterima kasih atas langkah pemerintah untuk memulangkan anak saya dan warga lainnya,” sebutnya.

Dia menyebutkan, dalam dua pekan ke depan menunggu kabar dari Pemerintah Aceh kapan putrinya dibawa dari Natuna ke Aceh.

“Kalau nanti sudah tiba di Aceh saya akan jemput ke bandara. Saya benar-benar ingin melihat putri saya,” katanya.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Aceh Terisolasi Virus Corona Wuhan, Uang Rp 50 Juta pun Tak Cukup...

Sebelumnya diberitakan sebanyak 13 mahasiswa asal Aceh terjebak di Wuhan, Provinsi Hubei.

Otoritas China menutup kota itu menyusul menyebarnya virus corona. Sejauh ini, belum ada warga Indonesia dinyatakan positif terkena virus mematikan itu. 

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Aceh: Pak Jokowi, Pulangkan Anak Kami dari Wuhan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com