PEKALONGAN, KOMPAS.com - Kasturah (52) seorang janda tua secara sukarela menjaga perlintasan kereta api tanpa palang di Desa Kampil, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.
Selama dua tahun, Kasturah jadi relawan penjaga perlintasan rel kereta api tanpa pernah mendapat imbalan dari pemerintah.
Sebelum dijaga Kasturah, perlintasan itu dijaga suaminya Andimal.
Setelah Andimal meninggal dunia dua tahun silam, dia merasa perlu menggantikan peran mendiang suaminya.
Baca juga: Kopral, Penjaga Perlintasan Rel Proyek Bekasi yang Jago Silat
Dia melakoni tugas kemanusiaan tersebut karena tidak tega apabila ada warga yang melintas jadi korban kecelakan di perlintasan tersebut.
"Biar tidak ada kecelakaan ketabrak kereta," kata Kasturah di sela menunggu KA datang, Senin (3/2/2020).
Setiap hari, mulai 07.00 WIB hingga 16.00 WIB, Kasturah berada ke perlintasan sebidang itu.
Baca juga: Mati Sejak Orde Baru, Rel Cibatu-Garut Kini Bisa Dilintasi Kereta Api
Dia menjaga lokasi itu hanya bermodal peliut dan rompi berstrip kuning agar keberadaannya disadari pengguna jalan.