Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Pontianak Tahan Kapal Asal China Berawak 22 Orang di Muara Sungai Kapuas

Kompas.com - 03/02/2020, 16:16 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Kantor Imigrasi Pontianak, Kalimantan Barat, Tatang Suheryadin mengatakan, pihaknya kini tengah menyelidiki sebuah kapal asing berbendera China tujuan Pelabuhan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Kapal bernama KMT Awasan Pioneer itu diketahui masuk ke wilayah perairan Kalimantan Barat pada Minggu (2/2/2020).

"Ada 22 orang anak buah kapal (ABK), tujuannya ke Pelabuhan Kendawangan, Ketapang, Kalimantan Barat," kata Tatang kepada sejumlah wartawan, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Kapal asal China Tujuan Jakarta Tersasar di Pontianak, 4 ABK Dikarantina

Saat ini, kapal beserta awak kapal tersebut masih dalam proses pemeriksaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pontianak di muara Sungai Kapuas, Pontianak.

Menurut Tatang, secara administrasi keimigrasian, kapal beserta awaknya itu diduga melanggar Pasal 79 Junto Pasal 18 Ayat 1 tentang Keimigrasian, yang berbunyi, setiap alat angkut yang mendarat di perairan Indonesia wajib melaporkan kedatangan dan keberadaanya kepada pihak imigrasi Indonesia.

"Saat ini kasus masuknya kedua kapal China beserta para awaknya sudah kami tangani bersama pihak-pihak terkait, seperti dari Polda, KKP, KSOP, Bea Cukai, Dinas Kesehatan," tutur Tatang.

Baca juga: Asyik Main Ponsel Saat Turun dari Kapal, Bocah 9 Tahun Jatuh ke Laut

Sebelumnya, sebuah kapal asal China juga tersasar di perairan Pontianak, Kalimantan Barat.

Kapal bernama KM Yang Yang 1538 itu membawa empat anak buah kapal (ABK).

Kini keempat ABK dikarantina dan diperiksa kesehatannya.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pontianak, Rahmad Subakti mengatakan, dari hasil pemeriksaan, kesehatan keempat awak kapal tersebut dalam kondisi baik.

"Pemeriksaan yang dilakukan sudah standar WHO. Sekarang langkah kita karantina terbatas. Karena ada risiko untuk dilakukan hapus hama di kapal," kata Rahmad, kepada sejumlah wartawan, Senin (3/2/2020).

Kepala Imigrasi Pontianak Tatang Suheryadin menerangkan, KM Yang Yang 1538 masuk ke perairan Pontianak pada Senin (27/1/2020).

Kapal ini disebut hendak menuju ke Jakarta. Namun, belum diketahui secara pasti asaln dibelokkan ke perairan Pontianak.

"Karena tidak memiliki kelengkapan dokumen maka kami anggap kedatangan ke dua kapal ini ilegal," ucap Tatang.

Tatang menjelaskan, kapal tersebut diduga adalah kapal keruk untuk sungai, teluk, dan di laut.

Namun oleh pemiliknya, dipergunakan untuk mengangkut barang.

Selain itu, kapal ini datang ke Indonesia diduga hendak bermutasi nama pemilik.

"Mutasi kapal dari yang tadi punya warga China menjadi kepunyaan warga Indonesia. Dan tadinya berbendera China menjadi berbendara Indonesia," ungkap Tatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com