Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video "Banjir" di Gunung Merbabu, Begini Kondisi Jalur Pendakian via Selo

Kompas.com - 03/02/2020, 11:23 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan banjir di puncak Gunung Merbabu viral di media sosial (medsos), Senin (3/2/2020).

Video yang diunggah akun Instagram @mountnesia itu telah dilihat sebanyak 133.770 kali dan mendapat ribuan komentar.

"MERBABU baru dibuka loh, dan akhir2ini cuaca kurang mendukung, hati2 yang pengen nanjak," tulis akun tersebut. Beginilah suasana banjir di merbabu. Waspada aja ya guys kalau mau ngecamp jangan didaerah aliran atau cekungan yang berpotensi terisi atau dilewati air," tulis dalam akun tersebut.

Baca juga: Mulai 1 Februari, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Kembali Dibuka

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti mengatakan, peristiwa itu terjadi di jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng pada Minggu (2/2/2020).

Curah hujan tinggi yang terjadi di puncak Gunung Merbabu membuat jalur pendakian via Selo tersebut menjadi limpahan air dari puncak Merbabu. Sehingga, air mengalir sangat deras.

"Jadi, memang kemarin hujan sangat lebat tidak berhenti sampai malam. Kebetulan intensitas hujan di puncak Merbabu lebih tinggi. Itu bukan banjir, tetapi kondisi di Pos 2 dari simpang macan sangat curam. Sehingga menjadi limpahan air dari puncak," kata Junita saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/2/2020).

Dia mengatakan, kondisi jalur pendakian tersebut memang sangat berat. Selain kondisi yang curam, jelas Junita, beberapa kali dipasangi pagar untuk pegangan para pendaki selalu lepas.

"Kita akan membuat pegangan di sana. Kita beberapa kali membuat pegangan untuk pendaki di sana itu lepas terus," ujar dia.

Baca juga: Hangatnya Toleransi di Lereng Gunung Merbabu yang Dingin

Junita kembali menegaskan peristiwa yang terjadi di puncak Merbabu tersebut bukan banjir, tetapi karena jalur pendakian yang curam membuat air yang mengalir di jalur tersebut begitu deras.

"Posisi jalur yang curam sehingga aliran air sangat deras," terang dia.

Lebih jauh, Junita menyampaikan jalur pendakian Gunung Merbabu bisa ditutup sewaktu-waktu apabila situasi dan kondisi tidak memungkinkan.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Terlebih, kondisi cuaca sekarang juga sering turun hujan.

"Kalau kondisinya tidak memungkinkan kita bisa menutup jalur pendakian. Bukan berarti kita membuka menutup saja, tetapi situasinya memang tidak memungkinkan. Dari pada berbahaya untuk semua kita minta pengertiannya," jelas Junita

Menurut Junita, sejak dibukanya kembali jalur pendakian Merbabu ada sekitar 400 pendaki yang melakukan aktivasi pendakian.

Meski demikian, pihaknya terus mengimbau kepada para pendaki untuk tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat melakukan aktivasi pendakian di Gunung Merbabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com