BANDUNG, KOMPAS.com – Indonesia Indicator (I2) mencatat, selama 100 hari (20 Oktober 2019-24 Januari 2020), sebanyak 228.788 berita dari 2.075 media online menyorot pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan piranti lunak artificial intelligence (AI).
"Secara garis besar media memberikan ruang. Itu terlihat dari bagaimana media mem-framing isu Jokowi Ma’ruf dengan One “netral” yang hampir mencapai 50 persen," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/2/2020).
Secara umum, media menganggap, 100 hari belum cukup menentukan keberhasilan. Namun, media memantau perkembangan pemerintahan Jokowi dan mengawal kinerja menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Konsolidasi politik juga terlihat bagaimana peran para Menteri selama ini. Media juga memberikan ruang dan mengawal, meski dengan penuh kontroversinya," ungkap Rustika.
Baca juga: Survei: Anies Baswedan Gubernur Terpegah dan Tervokal 2019
I2 mencatat, dalam 100 hari Jokowi-Ma'ruf terdapat lima nama menteri terpegah (top person) atau paling banyak diberitakan media. Posisi pertama diduduki Menteri BUMN Erick Thohir dengan 35.831 berita.
"Nama Erick Thohir mencuat didorong beberapa isu kontroversial seperti penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina hingga kasus eks dirut Garuda Ari Askhara dan polemik kasus Jiwasraya,” imbuh Rustika.
Posisi kedua ditempati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 30.335 berita. Sejak awal penunjukkannya, nama Prabowo sudah menjadi sorotan media. Rekam jejak Prabowo sebagai lawan politik Jokowi menjadi faktor pendorong utama.
Selain itu, Prabowo banyak diberitakan terkait isu perdebatannya dengan Komisi I DPR karena tidak mau menunjukkan anggarannya. Isu terbaru adalah terkait kasus Natuna. Prabowo dikritik karena dianggap terlalu lembek menghadapi kasus Natuna.
Menteri terpegah ketiga diduduki Menko Polhukam Mahfud MD dengan 26.281 berita. Figur Mahfud MD,cukup melekat dengan isu-isu seperti kelompok separatis di Papua, perkembangan kelompok radikal, dan yang paling menonjol adalah kasus pencekalan Rizieq Shihab.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.