Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini 245 WNI dari Wuhan, Dinyatakan Sehat Sesuai WHO hingga Alasan Pemkab Natuna Menolak

Kompas.com - 02/02/2020, 15:41 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kedatangan 245 warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan sempat mendapat protes dari warga di Natuna.

Untuk mengendalikan situasi di Natuna, Polda Kepri mengerahkan sebanyak 117 personel Brimob.

Sepeti diketahui, Natuna ditetapkan sebagai lokasi karantina bagi 245 WNI yang baru saja dipulangkan dari Wuhan.

Sementara itu, pemerintah telah menyatakan 245 WNI tersebut tidak terjangkiti virus corona. Pemerintah menyebut, kondisi kesehatan WNI tersebut telah sesuai dengan standar World Health Organization (WHO). 

Setelah jalani pemeriksaan awal di Batam, para WNI tersebut untuk sementara akan dikarantina di Natuna selama 14 hari. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. WNI yang dievakuasi semuanya sehat

Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei, China, menuju Natuna via Batam, Minggu (2/2/2020). Foto: Dok Kemenlu via Kompas TVDok Kemenlu Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei, China, menuju Natuna via Batam, Minggu (2/2/2020). Foto: Dok Kemenlu via Kompas TV

Ratusan WNI yang telah dievakuasi ke Indonesia telah dinyatakah sehat sesuai standar WHO. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.

“Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO,” kata Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2/2020).

Seperti dilansir dari Antara, pemerintah sudah menjalankan proses evakuasi dan transit berdasarkan Inpres Nomor 4/2019 dibawah koordinasi dua Menteri Koordinator, Menkopolhukam dan Menko PMK.

Baca juga: Istana: Seluruh WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Dinyatakan Sehat

2. Polisi: Bukan penolakan, tetapi menyampaikan aspirasi

Meski warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China. Namun pemerintah Pusat tetap memutuskan Natuna sebagai daerah Karantina, yakni di hanggar Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna sebagai lokasi isolasi.DOK YULIUS PILIANG Meski warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China. Namun pemerintah Pusat tetap memutuskan Natuna sebagai daerah Karantina, yakni di hanggar Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna sebagai lokasi isolasi.

Polisi menjelaskan, kondisi Natuna pasca-kedatangan ratusan WNI dari Wuhan kondusif.

Informasi yang beredar bahwa situasi masyarakat di Natuna tegang dan banyak protes adalah hoaks.

"Natuna tegang Hoaks itu. Natuna kondusif kok. Dan sejauh ini aman," ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt di Bandara Hang Nadim, Minggu (2/2/1010).

Harry menambahkan, masyarakat diharapkan bisa menerima dan membantu 245 WNI yang dievakuasi dari Wuhan.

"Bagaimanapun mereka saudara kita, warga Indonesia juga, jadi sudah saatnya kita saling membantu dan memberikan dukungan,"ungkap Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt di Bandara Hang Nadim, Minggu (2/2/1010).

Baca juga: WNI dari Wuhan Ditolak Warga Natuna, Polda Kepri Sebut Mereka Saudara Kita

3. Petugas medis periksa intensif 245 WNI

Petugas medis bersiap memeriksa warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.ANTARA FOTO/KEMENTERIAN LUAR NEG Petugas medis bersiap memeriksa warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.

Berdasar pengamatan Kompas.com dari lantai II Gedung Bandara Hang Nadim, tim medis gabungan memeriksa 245 WNI dengan menggunakan alat pelindung diri.

Satu persatu WNI diperiksa secara detail. Mereka yang dinyatakan sehat langsung dipindahkan ke pesawat milik TNI AU yang sudah dipersiapkan sejak tadi malam.

Sampai saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung. Untuk mengamankan proses pemeriksaan dan observasi, TNI dan Polri melakukan penjagaan di beberapa lokasi.

Baca juga: 245 WNI dari Wuhan Masih Diperiksa dan Diobservasi di Batam

4. Harapan para orangtua

Herman Kusnadi (60) orangtua Ika Putri Laksmi dan Ilham Tri Kusnadi, mahasiswa asal Pamekasan yang sedang menempuh pendidikan kedokteran di Kota Xianning, Provinsi Hubei, China.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Herman Kusnadi (60) orangtua Ika Putri Laksmi dan Ilham Tri Kusnadi, mahasiswa asal Pamekasan yang sedang menempuh pendidikan kedokteran di Kota Xianning, Provinsi Hubei, China.

Menurut Herman Kusnadi, salah satu orangtua dari mahassiwa WNI yang dievakuasi, belum mengetahui apakah anaknya terdampak virus corona atau tidak.

"Yang penting mereka sudah dievakuasi dan kami bangga dengan langkah cepat yang dilakukan oleh pemerintah," ujar Herman saat dihubungi melalui telepon seluler, Sabtu (1/2/2020).

Seperti diketahui, kedua anaknya, Ika Putri Laksmi dan Ilham Trikusnadi, memberi kabar bahwa sejak Jumat (31/1/2020) malam, semua mahasiswa yang tinggal satu apartemen dengan anaknya, sudah mulai kemas-kemas barang.

"Hari ini (Jumat), para mahasiswa sudah diangkut dari apartemen mereka menggunakan bus menuju bandara di kota Wuhan. Mereka akan dipulangkan ke Indonesia menggunakan satu pesawat dan diperkirakan akan tiba di Pulau Batam pada pukul 19.00 WIB malam ini (Sabtu malam)," imbuh mantan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan ini.

Baca juga: Orangtua: Yang Penting Mereka Sudah Dievakuasi dari Wuhan, Kami Bangga Pemerintah

5.  Jalani 14 hari karantina di Natuna 

Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.ANTARA FOTO/KEMENTERIAN LUAR NEG Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dari Wuhan tersebut selanjutnya dipindahkan ke Natuna untuk menjalani observasi selama kurang lebih dua minggu guna memastikan kesehatannya dan terbebas dari virus corona.

Dari hasil laporan terbaru, proses pemeriksaan dan observasi terhadap 245 WNI di Batam akhirnya selesai.

Tiga pesawat milik TNI AU masing-masing jenis Boeing 737400 dan pesawat angkut Hercules C130 sudah lepas landas menuju Natuna.

Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt ditemui Bandara Hang Nadim.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, untuk WNI semua sudah terbang ke Kabupaten Natuna," kata Harry, Minggu (2/2/2020).

Menuurt Menteri Kesehatan ( Menkes) Terawan Agus Putranto, para WNI akan menjalani karantina selama 14 hari. 

Mereka akan menjalani beberapa kegiatan agar kesehatannya terjaga.

Baca juga: Observasi Kesehatan 14 Hari di Natuna, Menjaga Imunitas WNI yang Dievakuasi dari Hubei

6. Alasan pemkab menolak Natuna jadi lokasi karantina 

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni SupraptiANTARANEWS.COM Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menolak daerahnya dijadikan sebagai tempat karantina.

Alasannya, menurut Wakil Bupati (Wabup) Natuna Ngesti Yuni Suprapti, pemerintah pusat tidak berkoordinasi dalam memutuskan kebijakan itu.

Padahal, WNI di Wuhan akan ditempatkan di kawasan perkotaan di Natuna. Ngesti menegaskan, Natuna belum siap menghadapi kebijakan pemerintah pusat.

Selain itu, Pemkab Natuna juga belum mengetahui apa upaya antisipasi yang dilakukan agar tidak ada seorang pun warga Natuna yang terinfeksi virus corona.

"Di Natuna fasilitas kesehatan sangat terbatas. Kalau terjadi apa-apa dengan masyarakat kami, siapa yang mau bertanggung jawab," tegasnya di Tanjungpinang, Sabtu (1/2/2020), dikutip dari Antara.

Baca juga: Wabup Natuna Tolak Daerahnya Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan

 

(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana, Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Editor: Farid Assifa, Pythag Kurniati, Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com