Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Warga yang Keluarganya Dievakuasi dari Wuhan akibat Wabah Corona

Kompas.com - 02/02/2020, 15:34 WIB
Idon Tanjung,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Satu keluarga asal Kota Pekanbaru, Riau, ikut dievakuasi bersama ratusan warga Indonesia lainnya dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Evakuasi yang dilakukan pemerintah tersebut akibat wabah virus corona di Wuhan.

Satu kelaurga yang dievakuasi tersebut adalah Rio Alfi dan istrinya Riza Delviani, serta seorang anaknya yang berusia lima tahun.

Baca juga: Pasien Virus Corona di AS Membaik setelah Diberi Obat Ini...

Rio dan Riza merupakan mahasiswa S2 di China University of Geosciences di Wuhan.

Sedangkan, anaknya masih TK di Wuhan.

Mereka saat ini berada di ruang isolasi di Natuna, Kepulauan Riau, bersama dua orang mahsiswa asal Riau dan ratusan WNI dari daerah lainnya.

Pihak keluarga Rio dan Riza yang diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, mengaku bersyukur saudaranya telah dievakuasi oleh Pemerintah Indonesia dari Kota Wuhan.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah yang telah melakukan evakuasi WNI dari Wuhan, termasuk adik-adik kami," kata Ade Hartati, kakak kandung dari Riza, Minggu (2/2/2020).

Baca juga: Diklaim Bisa Tangkal Virus Corona, Obat Herbal Ini Picu Perdebatan di China

Namun, Ade hingga Minggu siang ini belum bisa menghubungi Rio dan Riza.

Terakhir berkomunikasi lewat sambungan telepon pada Sabtu malam.

Ade juga sempat menanyakan kondisi kesehatan mereka, karena dari siang hingga malam berada di bandara sebelum evakuasi.

"Tadi malam saya hubungi mereka masih di Bandara Wuhan. Mereka dalam kondisi sehat. Tapi saya lihat informasi di televisi mereka sudah sampai ke Indonesia," kata Ade yang juga seorang anggota DPRD Riau.

Sebelum ada evakuasi, Ade dan keluarga di Pekanbaru mengaku sangat khawatir dengan wabah virus corona, karena keluarganya berada di Wuhan.

"Kami khawatir, karena semakin hari informasi dari adik kami isolasi Kota Wuhan semakin diperketat. Sebelumnya mereka masih bisa keluar beli makanan, tapi beberapa hari belakangan itu sudah tidak bisa lagi. Jadi untuk membeli kebutuhan melalui jasa kurir. Tentu hal ini membuat kami cemas," kata Ade.

Baca juga: 245 WNI dari Wuhan Tiba di Indonesia, Ini Tahapan Evakuasi sampai Isolasi

Para WNI dari Wuhan akan menjalani observasi selama 14 hari atau dua pekan di Natuna.

Ade berharap, adik-adiknya dalam kondisi sehat dan mendapatkan tempat yang nyaman selama di karantina di Natuna.

"Informasi yang kami lihat dari media, tempat mereka dikarantina di hanggar TNI AU. Tentu kami khawatir juga bagaimana istirahatnya dan seperti apa. Karena takutnya nanti kurang istirahat membuat imun mereka menjadi turun. Tapi kalau memang dalam posisi diawasi tenaga kesehatan, tentu kita berterima kasih sekali kepada Pemerintah," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com