Sugeng Riadi penjual bakso bercerita sebelum video itu viral, dalam sehari ia bisa mendapatkan omset Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta.
Namun saat ini pendapatannya turun dratis. Dalam sehari ia hanya mengantong uang paling banyak Rp 70.000.
Meski demikian Sugeng mengaku berterimakasih kepada polisi yang berhasil membuktikan bahwa bakso yang ia jual bukan berbahan daging tikus.
Sugeng juga telah memaafkan Ajeng dan berharap menjadi pelajarn berharga bagi semua orang.
"Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu berhati-hati membuat status di media sosial," kata dia.
Baca juga: Pedagang Bakso Rugi Setelah Diviralkan Gunakan Daging Tikus, Pelaku Minta Maaf
Ia pun berharap setelah terbukti tidak menggunakan daging tikus, omsetnya bisa kembali normal dan kekhawatiran masyarakat untuk membeli bakso di kedai miliknya hilang.
Sementara itu Ajeng meminta maaf karena telah mengunggah video tersebut dan tak bermaksud memviralkan video tersebut.
Ia berkilah unggahan vidoe tersebut untuk mengingatkan teman-temannya agar tidak sembarangan makan bakso.
Pada video yang diunggah dalam status, Ajeng mengaku tidak menyebutkan adanya daging tikus dalam pentol bakso tersebut.
Baca juga: Viral Bakso Tikus di Madiun, Ini Hasil Uji Lab oleh Polisi
"Saya di sini selaku konsumen mengucapkan minta maaf, saya ucapkan minta maaf kepada warga Madiun, khususnya warga Pilangkenceng. Karena waktu itu saya dan teman saya mengira itu kaki tikus," katanya.
Kalimat daging tikus itu muncul dalam komentar di media sosial.
Kasus tersebut berakhir damai. Sugeng sang penjual bakso memaafkan Ajeng dan mereka saling bersalama di hadapan polisi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus), Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.