Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti, Sang Perempuan Tangguh, Panjat 60 Pohon Pinang Sehari untuk Hidupi 4 Orang

Kompas.com - 02/02/2020, 13:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Saat musim panen pinang tiba, Siti Hajar (35) selalu dicari-cari warga di tiga desa di Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun, Aceh.

Siti selalu menjadi andalan warga untuk memanjat pohon pinang dan memanen buahnya.

Meski seorang perempuan, Siti mengaku bisa memanjat pohon pinang setinggi 5-10 meter.

Luar biasanya lagi, ia mampu memanjat 60 pohon pinang dalam satu hari saat masa panen.

Sedangkan di hari biasa, Siti rata-rata bisa memanjat pohon pinang hingga 20 batang sehari.

"Rata-rata saya mampu panjat 60 batang pinang setengah hari, setelah itu saya urus anak, abang, dan ibu," kata Siti Hajar kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya.

Baca juga: Ujung Kisah Jurnalis Mongabay, 45 Hari Ditahan Imigrasi hingga Pulang ke Amerika

Hidupi empat orang

Siti Hajar (35) memanjat pohon pinang milik warga di Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun, Jumat (31/1/2020). Demi membiayai keluarga, Siti memanjat puluhan pohon pinang dengan rata-rata ketinggian 5-10 meter tiap harinya, dengan upah yang diterima sebagai pemanjat pinang Rp 2000 per batang.KOMPAS.com/RAJA UMAR Siti Hajar (35) memanjat pohon pinang milik warga di Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun, Jumat (31/1/2020). Demi membiayai keluarga, Siti memanjat puluhan pohon pinang dengan rata-rata ketinggian 5-10 meter tiap harinya, dengan upah yang diterima sebagai pemanjat pinang Rp 2000 per batang.

Siti terpaksa menjadi tukang panjat pohon pinang untuk menghidupi dua anak, ibu dan abangnya yang memiliki masalah keterbelakangan mental.

Apalagi suaminya sudah meninggal beberapa waktu lalu, sehingga Siti mau tidak mau harus menjadi tulang punggung keluarganya.

"Anak saya dua, yang pertama Sulaiman (15) putus sekolah, dan Rafid (8) kelas IV SD, " kata Siti.

Siti mendapatkan bayaran Rp 2.000 setiap memanjat satu pohon pinang.

Jika tidak sedang musim panen pinang, Siti bekerja serabutan menjadi buruh tani sawah, pengupas pinang, apapun ia lakukan untuk memberi makan keluarganya.

Baca juga: Kisah Ibu 4 Anak Idap Kanker Stadium 4, Makan Andalkan Belas Kasihan Tetangga

Gubuk reyot

Siti Hajar (35) sedang mengumpulkan pinang yang telah dia petik dari pohon milik warga lain di Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun, Jumat (31/1/2020). Demi membiayai keluarga, Siti memanjat puluhan pohon pinang dengan rata-rata ketinggian 5-10 meter tiap harinya, dengan upah yang diterima sebagai pemanjat pinang Rp 2000 per batang.KOMPAS.com/RAJA UMAR Siti Hajar (35) sedang mengumpulkan pinang yang telah dia petik dari pohon milik warga lain di Desa Paloh Mampree, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kabupaten Bireun, Jumat (31/1/2020). Demi membiayai keluarga, Siti memanjat puluhan pohon pinang dengan rata-rata ketinggian 5-10 meter tiap harinya, dengan upah yang diterima sebagai pemanjat pinang Rp 2000 per batang.
Kepala Desa Paloh Mampree M Nazar Nurdin, menyebut Siti merupakan warga yang termasuk dalam golongan sangat miskin.

Rumah gubuk reyotnya sudah direnovasi dengan menggunakan dana desa.

"Sekarang rumahnya sudah layak huni setelah kami bangun menggunakan dana desa, kalau sebelumnya mereka tinggal di gubuk tidak layak huni. Kalau dari desa untuk keluarga kami prioritaskan kalau ada bantuan, karena memang kondisi kehidupannya sangat layak untuk dibantu," ujarnya.

Di mata masyarakat sekitar, Siti dikenal sebagai perempuan yang tangguh dan seorang pekerja keras. Bahkan, ia rela melakukan pekerjaan yang berisiko, demi menghidupi keluarganya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com