Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kisah Mahasiswa Indonesia Keluar dari China, Pulang Sebelum Karantina hingga 3 Kali Ditolak Booking Tiket

Kompas.com - 02/02/2020, 10:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sabtu (1/2/2020), tujuh mahasiwa asal Sumatera Barat yang menempuh pendidikan di China tiba di Indonesia.

Mereka memutuskan pulang ke Tanah Air setelah negara tirai bambu itu terkena virus corona sejak satu bulan terakhir.

Tujuh mahasiswa tersebut sempat kesulitan memesan tiket pulang dan pihak maskapai telah tiga kali menolak pemesanan mereka.

Hal berbeda yang dialami Hasan Hidayat (23), mahasiswa Wuhan University Technology Jurusan Master Business Administation.

Ia telah tiba di Tanah Air pada 18 Januari 2020 sebelum pemerintah menutup akses Kota Wuhan. Mahasiswa asal Ciputat itu baru 6 bulan di Wuhan dan pulang saat libur kuliah.

Berikut 5 kisah mahasiswa Indonesia yang kuliah di China dan pulang ke Tanah Air:

1. Tiga kali booking tiket ditolak, diperiksa di Thailand

Tujuh mahasiswa asal Sumatera Selatan yang baru tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin  (SMB) II Palembang, Sabtu (1/2/2020), berfoto bersama keluarganya. Para mahasiswa yang menempuh pendidikan di China  itu memilih pulang ke tanah air, lantaran adanya penyebaran virus corona.KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Tujuh mahasiswa asal Sumatera Selatan yang baru tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (1/2/2020), berfoto bersama keluarganya. Para mahasiswa yang menempuh pendidikan di China itu memilih pulang ke tanah air, lantaran adanya penyebaran virus corona.
Sabtu (1/2/2020), tujuh mahasiswa asal Sumatera Selatan yang menempuh kuliah di China tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang,

Annisa Sekar Ayu Utami (18), salah satu mahasiswa yang menempuh pendidikan di kampus Changcun University mengatakan mereka memesan tiket ke Indonesia pada 27 Januari 2020. Saat memesan tiket, pihak maskapai sempat tiga kali menolak pemesanan mereka.

Saat transit di Thailand, Annisa bercerita bahwa mereka menjalani cek kesehatan lalu diterbangkan ke Jakarta.

Tiba di Jakarta, mereka kembali diperiksa sebelum terbang ke Palembang.

Baca juga: Selama Dua Pekan, Kesehatan 7 Mahasiswa Sumsel yang Tiba dari China Dipantau

Sementara itu Adam Amrismafasyah (18) mahasiswa Jiansu Normal University China mengatakan, sejak dua minggu terakhir, Kota menjadi lumpuh.

Bahkan, seluruh transportasi umum tak lagi beroperasi sejak virus tersebut menyebar.

Adam mengatakan jarak antara antara Xuzhou tempat ia tinggal dengan Wuhan sangat jauh seperti jarak antara Palembang ke Yogyakarta.

Menurutya sejak 2 pekan terakhir pihak pemerintah Xuzhou memminta agar warga mengurung diri karena penyebaran virus begitu cepat.

Baca juga: Gubernur Herman Deru Tak Larang WNA China Berkunjung ke Sumsel

Sementara itu Kasi Pengendalian Karantina dan Surveilance Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas II Palembang Fenty mengatakan suhu tubuh tujuh mahasiswa adalah 36 derajat celsius.

Selama 2 pekan, kesehatan mereka akan dipantau dan mereka mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan yang berisi data jika mereka baru melakukan perjalanan dari China.

"Kalau di bawah 14 hari demam, akan langsung ke rumah sakit, sehingga nanti tahu mereka baru melakukan perjalanan luar negeri," jelas Fenty.

Baca juga: Kisah 7 Mahasiswa Asal Sumsel Berjuang Keluar dari China, Booking Tiket 3 Kali Ditolak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com