Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI dari Wuhan Diobservasi di Hanggar Bandara Raden Sadjad Natuna

Kompas.com - 01/02/2020, 18:49 WIB
Hadi Maulana,
Khairina

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menolak daerahnya dijadikan lokasi karantina 243 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China.

Namun, pemerintah pusat tetap memutuskan Natuna sebagai daerah karantina, yakni di hanggar Bandara Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna sebagai lokasi isolasi.

Bahkan, di lokasi hanggar Lanud, sudah didirikan tenda-tenda dengan peralatan medis serta diobservasi oleh tim medis dan psikolog.

Baca juga: Warga Natuna Datangi Koramil, Protes Karantina WNI dari Wuhan

Tenda itu nantinya dipergunakan untuk melakukan pemeriksaan kepada para WNI tersebut sebelum akhirnya dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Pemerintah melalui Kemenkes juga menurunkan tim medis selama perawatan pada proses karantina.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, penempatan sementara bagi WNI dari Wuhan di Natuna tersebut bukanlah tanpa alasan.

Sebab, mereka nantinya akan ditempatkan sementara di hanggar milik Lanud Raden Sadjad.

Di mana, di hanggar ini lokasinya terbilang cukup luas sehingga para WNI yang menjalankan observasi bisa melakukan segala aktivitasnya dengan nyaman tanpa bersinggungan langsung dengan masyarakat.

"Bahkan lokasinya juga terbilang jauh dengan bandara sipil, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan. Yang terpenting para WNI tersebut bisa berolahraga dengan suasana alam yang masih alami," jelas Doni, Sabtu (1/2/2020).

Doni menambahkan, nantinya masa karantina atau observasi dilakukan lebih kurang selama 15 hari dan setelah itu baru dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Doni juga menegaskan saat ini kondisi 243 WNI yang dijemput di Wuhan dalam keadaan sehat.

Bahkan, saat tiba di Bandara Hang Nadim di Batam mereka kembali mendapatkan pemeriksaan dan jika ditemukan yang suhu tubuhnya di atas rata-rata maka akan langsung mendapatkan perawatan.

"Bagi yang tidak ada masalah langsung dibawa ke Natuna menggunakan pesawat TNI AU. Mereka di Wuhan juga diperiksa kesehatannya dari sejumlah tim medis gabungan dari seluruh dunia, mereka yang akan dievakuasi itu sudah dipastikan sehat semua, hanya saja mereka butuh penempatan sementara 2 minggu," ungkap Doni.

Baca juga: Wabup Natuna Tolak Daerahnya Jadi Tempat Isolasi WNI dari Wuhan

WHO telah menetapkan sejumlah aturan, bahwa bagi yang positif mengidap virus corona, dilarang keluar dari Wuhan.

Sebelumnya, warga Natuna melakukan aksi menolak rencana pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina untuk WNI tersebut.

Bahkan penolakan itu dilakukan di depan Markas Koramil Ranai, Kabupaten Natuna, Sabtu (1/2/2020) siang tadi.

Informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, warga Natuna berkumpul sejak pagi sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan aksinya.

Sehingga, membuat akses menuju bandara Lanud Raden Sadjad tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com