Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Longsor, Siswa SD di Tana Toraja Mendaki Bukit untuk Pergi Sekolah

Kompas.com - 01/02/2020, 17:59 WIB
Amran Amir,
Khairina

Tim Redaksi

TANA TORAJA, KOMPAS.com - Bencana longsor yang memutuskan jalan penghubung antar lembang atau desa di Lembang Burasia, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, membuat siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 335 Inpres Kandua, Sabtu (1/2/2020) terpaksa mencari jalan alternatif.

Akibat jalan putus, para siswa berangkat ke sekolah dengan mendaki dan menuruni bukit.

Seperti yang dialami Kristina Parung, siswi kelas 6 SDN 335 Inpres Kandua, yang bersama adiknya setiap hari harus melewati jalan terjal demi sekolah.

Baca juga: Tidak Perlu Capek Mendaki, Akan Ada Kereta Gantung di Rinjani

Mereka menjalani hal ini sejak longsor memutuskan jalan penghubung beberapa hari terakhir.

Mendaki dan menuruni bukit dilakukan kadang kala hanya berdua dan kadang ia diangkat warga setempat karena kondisi jalan yang tidak memadai.

“Kalau baru berangkat ke sekolah pas depan longsor, kami harus belok kanan mendaki. Medannya sangat sulit karena terjal dan biasanya harus menunggu orang untuk mengangkat di tanjakan pertama,” kata Kristina saat dikonfirmasi di lokasi,  Sabtu (1/2/2020).

Saat pulang sekolah, Kristina harus melakukan hal yang sama, mendaki dan menuruni perbukitan.

 “Harus waspada jangan sampai terjadi longsor di bukit, karena sangat dekat dengan longsoran, makanya kami biasanya menunggu dulu. Jika ada warga, baru jalan sama-sama,” ucap Kristina.

Menurut Kristina, ia tidak takut untuk melintasi jalan demi melanjutkan pendidikannya di SD tersebut. Namun, butuh tenaga untuk melintasi jalan tersebut.

“Kami berharap pemerintah segera membenahi jalan kami yang putus agar kami dapat lancar ke sekolah,” harap Kristina.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Stefanus Pailin mengatakan, ia setiap pagi atau siang mendatangi lokasi longsor untuk mengingatkan anak anak atau warga yang melintas tidak mendekati area longsor karena berbahaya.

“Kalau pagi atau siang, anak-anak harus dibantu diangkat dulu untuk mendaki maupun menuruni bukit dengan panjang sekitar 40 meter agar lancar pulang maupun pergi ke sekolah. Saat pertama mendaki sangat terjal bahkan saya saja biasa jatuh,” ujar Stefanus.

Baca juga: Kronologi Mantan Kapolres Tewas Terjatuh Saat Mendaki Tebing Gunung Parang

Kepala BPBD Tana Toraja Alfian Andi Lolo mengatakan, pengerjaan jalan hari ini akan dimaksimalkan agar jalan segera terbuka dan akses warga berjalan lancar.

“Hari ini kami sudah mulai membuka jalan dengan mengikis pinggiran jalan yang longsor menggunakan alat berat secara perlahan, pengerjaan ini butuh waktu beberapa hari,” ungkap Alfian.

Sebelumnya diberitakan, jalan penghubung antara lembang (desa)  di Lembang Burasia dengan Lembang Kalua', Kecamatan Bittuang,  Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, hingga Jumat (31/01/2020) masih terputus. Akibatnya, 80 kepala keluarga (KK) saat ini terisolir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com