Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Bakso Rugi Setelah Diviralkan Gunakan Daging Tikus, Pelaku Minta Maaf

Kompas.com - 01/02/2020, 15:37 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sugeng, seorang pedagang bakso di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tidak terbukti menggunakan bahan daging tikus dari olahan bakso yang dijualnya.

Hal itu didasarkan pada hasil uji sampel di laboratorium yang dilakukan polisi.

Meski tidak terbukti, namun ia mengaku rugi setelah video yang diunggah perempuan berinisial ADR (20), pada Sabtu (25/1/2020) malam tersebut viral.

Pasalnya, dalam unggahan video itu menyebut bakso yang dijual Sugeng menggunakan daging tikus.

Akibatnya, masyarakat menjadi resah dan dan pelanggannya enggan untuk membeli bakso dagangannya.

Baca juga: Viral Bakso Tikus di Madiun, Ini Hasil Uji Lab oleh Polisi

Dikatakannya, sebelum kasus video itu viral di sosial media, sehari ia bisa mendapatkan omset Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta. Namun, pendapatannya sekarang jauh dari itu.

"Setelah viral, bakso yang saya jual hanya laku Rp 50.000-Rp 70.000. Saya berharap persoalan ini menjadi pelajaran berharga. Saya maafkan semua kejadian itu, lain waktu agar berhati-hati membuat status di media sosial,” ujar Sugeng.

Meski demikian, Sugeng mengaku berterimakasih kepada polisi yang berhasil membuktikan ketidakbenaran tudingan itu.

Ia berharap, setelah ada pembuktian dari polisi tersebut pelanggannya bisa kembali seperti semula.

Baca juga: Ruben Onsu, 50 Pedagang Bakso, dan 5.600 Karyawan

Sementara itu, ADR (20) warga Dusun Jatus, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun yang mengunggah video bakso daging tikus milik Sugeng mengaku minta maaf.

Dalam proses mediasi yang dilakukan polisi itu, ia tidak bermaksud untuk memviralkan video tersebut.

Ia berkilah, unggahan video itu hanya sekedar untuk mengingatkan teman-temannya agar tidak sembarangan memakan bakso.

"Saya di sini selaku konsumen mengucapkan minta maaf, saya ucapkan minta maaf kepada warga Madiun, khususnya warga Pilangkenceng. Karena waktu itu saya dan teman saya mengira itu kaki tikus," ungkapnya seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan bakso milik Sugeng yang dituduh menggunakan bahan daging tikus tersebut tidak terbukti kebenarannya.

"Setelah kami ambil sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen dan penyuplainya di Nganjuk menunjukkan hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus dalam pentol bakso tersebut," katanya.

Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com