Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi, Pria di Sinjai Kritis Usai Potong Alat Kelaminnya

Kompas.com - 01/02/2020, 14:43 WIB
Abdul Haq ,
Khairina

Tim Redaksi

SINJAI, KOMPAS.com - Seorang pria di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan ditemukan kritis bersimbah darah setelah memotong alat kelaminnya sendiri.

Korban dievakuasi polisi ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Namun, lantaran kondisinya parah, korban akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

Peristiwa yang terjadi di sebuah kebun Dusun Bola Satu, Desa Duampanue, Kecamatan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai ini bermula dari laporan warga akan gelagat yang dialami oleh ZN (45) yang memilih menyendiri di rumah kebun.

Baca juga: Kecanduan Film Porno, Pelajar di Solo Pamer Alat Kelamin di Depan Umum

ZN dalam kondisi depresi akibat penyakit asma yang tak kunjung sembuh.

Sejumlah polisi dari Polsek Bulupoddo kemudian mendatangi korban pada pukul 15.00 Wita Jumat, (31/1/2020) dan mendapatkan korban tengah  kritis penuh luka.

 "Jadi anggota yang temukan atas laporan warga dan saat itu juga dievakuasi ke Puskesmas" kata AKP Fatahuddin, Kasubag Humas Polres Sinjai yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Sabtu, (1/2/2020).

Baca juga: Pamerkan Alat Kelamin ke Mahasiswi, Pria di Yogyakarta Ditangkap

Selain mengevakuasi ZN ke Puskesmas Bulupoddo, polisi juga mengambilkan sebilah sabit milik korban sebagai barang bukti.

Dari hasil penyelidikan, korban nekat memotong alat kelaminnya sendiri menggunakan sabit pemotong rumput.

"Dari hasil penyelidikan korban memotong alat kelaminnya sendiri karena depresi dan menurut informasi dari keluarganya bahwa korban ini memiliki riwayat gangguan jiwa" kata Fatahuddin.

Lantaran kondisi korban yang semakin kritis, korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai dan masih dalam perawatan medis secara intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com