Erlangga mengatakan, Lina meninggal secara wajar, karena memiliki sejumlah penyakit.
"Adanya penyakit hipertensi kronis dan adanya tukak atau luka pada selaput lendir lambung," katanya.
Kemudian, adanya batu pada saluran empedu. Serta, pembesaran hipertrofi pada organ jantung.
Dengan begitu, polisi menyimpulkan bahwa kematian mantan isteri komedian Sule ini bukan karena racun ataupun kekerasan.
Pasalnya dari hasil otopsi dan Labfor tidak ditemukan keduanya baik tanda kekerasan maupun racun di tubuh jenazah.
Baca juga: Polisi: Lina Meninggal karena Penyakit, Bukan Akibat Kekerasan atau Racun
Polisi memastikan bahwa kematian mantan istri komedian Sule, Lina Jubaedah karena penyakit yang dideritanya.
Karena, berdasarkan hasil otopsi dan laboratorium forensik, tidak ditemukan tanda kekerasan pada jenazah Lina Jubaedah.
"Setelah dilakukan pemeriksaan otopsi dan labfor, dapat dijelaskan bahwa kematian saudari Lina bukan karena adanya kekerasan maupun racun didalam tubuh akan tetapi akibat penyakit," kata Erlangga.
Baca juga: Hasil Otopsi Lina, Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan dan Racun
Rizky Febian melapor ke polisi karena merasa ada kejanggalan pada kematian ibundanya karena terdapat lebam pada tubuh Lina.
Terkait lebam pada tubuh Lina, dokter spesialis forensik Rumah Sakit Bahayangkara Sartika Asih Bandung Fahmi Arief mengatakan, lebam pada orang meninggal merupakan hal wajar atau normal.
"Lebam diartikan secara salah. Mungkin dipikir lebam akibat kekerasan sehingga kita mengartikan lebam itu memar," kata Fahmi saat konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat.
Fahmi menjelaskan, pengertian lebam dan memar pada jenazah tentu berbeda.