Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

243 WNI di Wuhan Dipulangkan Melalui Bandara Hang Nadim, Alat Pendeteksi Tubuh Ditambah

Kompas.com - 01/02/2020, 09:27 WIB
Hadi Maulana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Batam, Kepulauan Riau (Kepri), disebut-sebut sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China.

Dalam surat permohonan izin prinsip charter flight yang diajukan Batik Air Lion Group kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, agar menerbitkan izin prinsip untuk rute penerbangan maskapai tersebut.

Dalam surat itu, pesawat berbadan besar yang dipesan Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) akan terbang ke Wuhan melalui bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Sabtu (1/2/2020) ini.

Kemudian, dari Wuhan, pesawat yang disewa tersebut hanya bertahan lebih kurang satu jam dan langsung terbang ke Bandara Hang Nadim, Batam.

Baca juga: Dicurigai Terkena Corona, 1 Pria Asal Batam Dirawat di Ruang Isolasi

Hanya saja, belum diketahui secara pasti, setelah tiba di Batam, apakah 243 WNI tersebut akan dikarantina di Batam atau daerah lainnya.

Direktur BUBU Bandara Internasional Hang Nadim, Suwarso, membenarkan atas jadwal penerbangan tersebut.

Namun, dirinya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah pusat setelah tiba di Batam akan dilakukan karantina di mana ke 243 WNI tersebut.

"Secara informasi kami sudah diberitahu, hanya saja kepastiannya sampai saat ini belum ada," kata Suwarso, di Bandara Hang Nadim, Sabtu (1/2/2020).

Rencananya Kementrian luar Negeri dalam surat edarannya yang menjadikan Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China belum bisa dipastikan. Namun personil KKP sydah melakukan persiapan dengan menambahkan peralatan di Bandara Hang Nadim di Batam, Sabtu (1/2/2020).KOMPAS.COM/HADI MAULANA Rencananya Kementrian luar Negeri dalam surat edarannya yang menjadikan Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai salah satu daerah alternatif kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China belum bisa dipastikan. Namun personil KKP sydah melakukan persiapan dengan menambahkan peralatan di Bandara Hang Nadim di Batam, Sabtu (1/2/2020).

Suwarno mengatakan, dari surat yang dikeluarkan Batik Air, diperkirakan WNI tersebut tiba di Batam, malam ini pukul 19.00 WIB.

Untuk persiapan sendiri, Suwarso mengaku tidak ada yang spesial, sebab sejak diumumkannya waspada virus coroba, Bandara Hang Nadim sudah melakukan persiapan seperti memasang alat pendeteksi suhu tubuh.

"Yang jelas sejauh ini kami sudah stanby dan siap menerima kedatangan 243 WNI dari Wuhan," ujar dia.

Sementara, Kepala Bidang Karantina dan Surveline Epidemiologi Kota Batam dr Romer Simanungkalit mengaku, sudah melakukan rapat, dan pada dasarnya pihaknya siap untuk menyukseskan misi pemerintah pusat dalam mengevakuasi WNI yang ada di Wuhan.

"Untuk kepastiannya sampai saat ini kami juga belum tahu, namun sempai saat ini kami siap untuk melakukan pendeteksian terhadap 243 WNI dari Wuhan yang akan tiba di Indoneaia melalui Bandara Hang Nadim," kata dia.

Baca juga: Balita Asal China di RSUD NTB Negatif Virus Corona

Pihaknya sudah menyiagakan beberapa alat untuk antisivasi dalam pengecekan kedatangan 243 WNI tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Didi Kusmarjadi yang dihubunginmengaku sampai saat ini rencana tersebut bisa dikatakan belum pasti.

"Ada kemungkinan tidak jadi, tapi tidak tahu juga ya. Karena keputusannya di pemerintah pusat. Kalau memang jadi dievakuasi di Hang Nadim setidaknya pagi ini kami rapat lagi, tapi sampai saat ini tidak ada informasi terkait rapat tersebut," ujar Didi.

Kendati demikian, Didi mengaku pihaknya siap jika sewaktu-waktu pemerintah memerintahkan kepulangan 243 WNI dari Wuhan, China, ke Indonesia melalui Bandara Hang Nadim di Batam, Kepri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com