KOMPAS.com - Rabu (29/1/2020), Buntoha (45) dan Zakaria (54) warga Kutai Timur, diamankan polisi terkait kelompok jaringan "kerajaan" King of The King di Kalimantan Timur.
Buntoha adala Ketua Koordinator Indonesia Mercusuar Dunia King of The King dan Zakaria adalah Koordinator Kalimantan Timur.
Mereka diamankan setelah lima spanduk terkait King of The King beredar di wilayah tersebut.
Spanduk tersebut bertuliskan, "Selamat datang Presiden King Of The King - Presiden Bank USB - Presiden PBB, Mr Dony Pedro, Kutai Timur, Kalimantan Timur"
"Pembukaan aset amanah Allah SWT yang agung tanggal 25 November 2019 sampai 30 Maret 2020, untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke".
"Mr Dony Pedro melunasi hutang Indonesia. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Di spanduk tersebut terdapat foto lima pengurus dengan jabatan di King of The King Kalimantan Timur dan foto Mr Donny Pedro.
Kasat Reskrim Polresta Kutai Timur AKP Ferry Putra Samodra mengatakan ada 40 orang anggota jaringan King of The King di Kutai Timur.
Baca juga: Soal King of The King di Kaltim, 2 Petinggi Jadi Tersangka hingga Dijerat Pasal Penipuan
Jaringan di Kalimantan Timur adalah perluasan jaringan King of The King yang ada di Bandung, Jawa Barat. Mereka mengklaim memiliki harta senilai Rp 120 miliar di Bank Swiss.
Dari pemeriksaan, dua petinggi tersebut mengaku memasak spanduk tersebut karena petinggi King of The King yang disebut Mr Dony Pedro akan datang ke Kutao Timur.
"Kata mereka dalam waktu dekat Mr Dony Pedro dari Bandung mau ke Kaltim, jadi mereka pasang spanduk," ungkap Ferry saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).
Mr Pedro yang sebut sebagai Presiden King of The King menetap di Bandung, Jawa barat.
Baca juga: Petinggi King of The King Kaltim Baru Sadar Tertipu Setelah 2 Teman Tersangka