KULON PROGO, KOMPAS.com -Presiden RI Joko Widodo kembali mengapresiasi pembangunan Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski masih menyisakan tahap finishing dan interior bangunan, kecepatan pembangunan selama 20 bulan ini dinilai pekerjaan besar yang dilakukan secara serius.
Jokowi pun mengaku puas atas proses pembangunan ini.
"Belum selesai. Nanti sudah selesai Maret akhir, baru kita komentar (puas atau tidak). Tapi, sementara ini, puas," kata Jokowi di sela meninjau pembangunan YIA, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Jokowi Sebut Pemulangan WNI di Hubei Tunggu Antrean dengan Negara Lain
Tampak sejumlah menteri mendampingi Jokowi, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki.
Tampak pula Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Faiq Fahmi.
Bandara YIA memiliki kemampuan melayani 20 juta penumpang per tahun. Kapasitasnya dianggap masih mumpuni melayani 8,4 juta penumpang per tahun yang ada sekarang.
Jokowi mengharapkan, kemampuan layanan yang besar itu dibarengi peningkatan lalu lintas penerbangan, dengan cara terus menambah slot.
Ia berharap, penerbangan yang terus dikembangkan akan banyak membawa turis ke Yogyakarta dan sekitarnya.
"Arahnya ke traffic. Semua bandara arahnya akan ke sana," kata Jokowi.
Baca juga: WHO Tetapkan Darurat Dunia atas Corona, Jokowi: Evakuasi WNI Tepat
Menhub Budi mengungkapkan, YIA berpeluang juga memperoleh slot maskapai yang tidak mendapat slot ke Bali. Peluang itu besar.
Oleh karena itu, pemerintah perlu menonjolkan keunggulan Yogyakarta lewat keberadaan Borobudur dan keunggulan airport sebagai destinasi yang baru. Dengan demikian, turis bakal datang.
"Kalau ada slot dari Jepang, Korea, China, Timur Tengah, maupun Eropa. Nanti kita promosi untuk mendatangkan ( turis)," kata Budi.
Kesiapan akses
Menhub Budi mengungkapkan, Bandara YIA sebentar lagi selesai dan akan beroperasi sepenuhnya pada 29 Maret 2020.