Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Korban Bully, Seorang Siswa di Malang Dirawat di Rumah Sakit

Kompas.com - 31/01/2020, 20:28 WIB
Andi Hartik,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 16 Kota Malang berinisial MS (13), diduga menjadi korban bully di sekolahnya.

Akibatnya, siswa tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum Lavalette, Kota Malang.

Korban bully itu mengalami luka lebam di tangan kanan dan kaki kiri.

Kepala SMPN 16 Kota Malang Syamsul Arifin mengatakan, tindakan bully itu bermula dari gurauan antar siswa.

Baca juga: Diduga Suspect Corona, Seorang Pasien di Malang Ternyata Batuk Biasa

Ada tujuh orang siswa yang melakukan perundungan terhadap korban.

“Secara kronologi patut diduga ada kekerasan yang terjadi di SMP 16. Tetapi kami masih belum tuntas menyelesaikan hal itu, karena masih berproses,” kata Syamsul saat ditemui di Kantor Dinas Pendidikan Kota Malang, Jumat (31/1/2020).

Menurut Syamsul, tindakan kekerasan itu bukan kesengajaan.

"Tapi bergurau seusia anak, karena yang melakukan anak-anak yang tidak punya rekam jejak kenakalan yang sangat keras,” kata Syamsul.

Baca juga: Sekolah Bantah Siswinya Lompat dari Gedung karena Jadi Korban Bully

Selain itu, menurut Syamsul, antara korban dan pelaku sudah saling akrab, karena sama-sama aktif di organisasi yang ada di sekolah tersebut.

Syamsul tidak mengetahui pasti kapan bully itu terjadi.

Syamsul mengatakan bahwa diduga bully itu terjadi pada pekan lalu.

Korban masih sempat masuk ke sekolah setelah mengalami bully, sampai akhirnya harus dirawat di rumah sakit karena luka lebam yang dideritanya.

“Anak yang jadi korban itu memang anak yang diam sekali. Anak pintar sekali,” kata Syamul.

Pihak sekolah sudah mendatangi korban di rumah sakit. Menurut Syamsul, pihaknya juga sudah mempertemukan seluruh orangtua korban dan pelaku.

Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Salah satunya adalah tentang pembiayaan perawatan korban.

Orangtua siswa yang menjadi pelaku sudah sepakat untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Zubaidah mengaku sudah meminta keterangan dari siswa yang melakukan bully itu.

Hasilnya, Zubaidah mengatakan, tidak ada kekerasan.

Sebab, pelaku bermaksud bercanda terhadap korban.

“Kesimpulan sementara bukan kekerasan, tapi bercanda,” kata Zubaidah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com