Korban masih sempat masuk ke sekolah setelah mengalami bully, sampai akhirnya harus dirawat di rumah sakit karena luka lebam yang dideritanya.
“Anak yang jadi korban itu memang anak yang diam sekali. Anak pintar sekali,” kata Syamul.
Pihak sekolah sudah mendatangi korban di rumah sakit. Menurut Syamsul, pihaknya juga sudah mempertemukan seluruh orangtua korban dan pelaku.
Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Salah satunya adalah tentang pembiayaan perawatan korban.
Orangtua siswa yang menjadi pelaku sudah sepakat untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Zubaidah mengaku sudah meminta keterangan dari siswa yang melakukan bully itu.
Hasilnya, Zubaidah mengatakan, tidak ada kekerasan.
Sebab, pelaku bermaksud bercanda terhadap korban.
“Kesimpulan sementara bukan kekerasan, tapi bercanda,” kata Zubaidah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.