Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gizi Buruk, Berat Badan Bocah 3 Tahun Ini Hanya 7 Kilogram

Kompas.com - 31/01/2020, 19:30 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Tubuh yang lemah membuat bocah berusia tiga tahun itu hanya bisa terbaring di salah satu ruang perawatan anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. 

Tubuhnya kurus kering, terlihat seperti kulit yang membungkus tulang-tulangnya yang kecil. Matanya yang sayu selalu menatap wajah sang ibu yang selalu berada di sampingnya.  

Di tangan kirinya terpasang infus yang menghubungkan langsung dengan hidung anak yang bernama Damar ini. 

Baca juga: Balita Penderita Gizi Buruk di Lamongan Dirujuk ke Rumah Sakit Lebih Lengkap di Surabaya

Damar yang merupakan warga Desa  Wambongi, Kecamatan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan, sudah hampir sepekan dirawat karena menderita gizi buruk

Berat badannya hanya 7 kilogram. Padahal, anak seusianya idealnya memiliki berat badan 12-15 kilogram.

“Seminggu yang lalu, dia (Damar) muntah terus, dan badannya langsung turun begini. Langsung bawa ke puskesmas, dari puskesmas dirujuk ke rumah sakit ini,” kata ayah Damar, Anton, saat ditemui di RSUD Palagimata, Jumat (31/1/2020). 

Menurut Anton, putranya awalnya mengalami sakit perut. Ia lalu membawa Damar ke puskesmas di desanya. 

Namun, setelah sembuh sakit perut Damar mulai menderita sakit lainnya seperti muntah dan cacingan.

Ia kemudian membawa kembali anaknya ke puskesmas untuk dirawat namun dirujuk ke RSUD Palagimata. 

“Di rumah sakit ini, saya diberitahukan dokter sini, anak saya didiagnosa gizi buruk,” ujar Anton. 

Baca juga: Balita di Lamongan Alami Gizi Buruk, Begini Respons Bupati

Dokter spesialis anak RSUD Palagimata, Aminudin, mengatakan, gizi buruk yang menimpa Damar selain karena kekurangan banyak karbohidrat juga disebabkan penyakit lainnya. 

“Ada beberapa penyakit yang sudah kita lacak ini, cacingan, TBC, itu semua yang membuat nafsu makannya hilang dan kedua orangtuanya salah memberikan asupan makanan, sehingga terjadi seperti ini” kata Aminudin. 

Setelah memeriksa Damar, Aminudin telah memberikan obat kepada anak itu, misalnya obat cacing.

“Memang tidak akan cepat pengobatan ini dalam satu minggu sudah membaik, tidak mungkin. Kita lakukan ini, bagaimana mengembalikan nafsu makan dan menghilangkan penyakit yang dideritanya sekarang,” ucapnya. 

Sampai saat ini, Damar masih menjalani perawatan di Ruang Anggrek perawatan anak. 

Anton bekerja sebagai nelayan dan seluruh pengobatan Damar ditanggung BPJS Kesehatan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com